5 Ciri Pengelola Uang Andal Versi Trump: Wajib Dimiliki CFO, Akuntan, hingga Pemilik Usaha

diratama
By
diratama
Diratama memiliki 10 tahun pengalaman dalam investasi properti dan pasar real estat. Ia berfokus pada tren pasar dan strategi investasi jangka panjang, memberikan wawasan yang berbasis...
6 Min Read
Photo by Jp Valery on Unsplash

proestate.id – Mengelola uang bukan semata soal kemampuan menghitung atau punya gelar ekonomi. Banyak orang pandai secara akademik, namun tetap gagal dalam mengelola keuangan pribadi maupun bisnis.

Di sisi lain, ada tokoh seperti Donald Trump yang meskipun kontroversial tak bisa dipungkiri punya puluhan tahun pengalaman dalam mengelola bisnis bernilai miliaran dolar.

Dalam berbagai bukunya, termasuk The Art of the Deal, serta wawancaranya sepanjang karier bisnis dan politiknya, Trump mengungkap sejumlah karakter yang ia anggap penting dimiliki oleh orang yang bisa dipercaya untuk mengelola uang.

Artikel ini tidak hanya merangkum pandangan tersebut, tetapi juga memperkuatnya dengan riset psikologi keuangan dan strategi praktis yang bisa diterapkan siapa pun.

1. Berpikir Besar dan Punya Visi Jangka Panjang

Donald Trump terkenal dengan filosofi “Think big”. Bagi Trump, orang yang bisa mengelola uang bukanlah yang sekadar mencari aman, melainkan mereka yang punya visi besar dan berani menyusun strategi untuk jangka panjang.

Mereka tidak hanya fokus pada pengeluaran hari ini, tapi memikirkan dampaknya dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan.

Pandangan ini sejalan dengan hasil studi dari University of Nebraska (2020) yang menemukan bahwa individu dengan orientasi jangka panjang memiliki kecenderungan lebih baik dalam membangun kekayaan dan stabilitas finansial.

Dalam praktiknya, visi jangka panjang ini dapat diwujudkan melalui perencanaan investasi, pengelolaan aset yang beragam, serta kebiasaan membuat keputusan berdasarkan tujuan besar, bukan sekadar insting atau tekanan sesaat.

2. Berani Mengambil Risiko dengan Perhitungan Matang

Trump menolak gaya mengelola uang yang terlalu konservatif. Ia percaya bahwa pertumbuhan finansial hanya bisa dicapai jika seseorang bersedia mengambil risiko tentu dengan perhitungan matang.

Dalam bisnis properti, saham, atau ekspansi usaha, Trump berkali-kali mengambil langkah berani yang justru mendorong pertumbuhan portofolionya.

Dalam psikologi keuangan, hal ini disebut sebagai kemampuan mengelola risiko secara rasional. Teori Prospect Theory dari Kahneman dan Tversky menjelaskan bahwa sebagian besar orang cenderung menghindari risiko karena takut rugi.

Namun, dalam konteks manajemen uang, mereka yang berhasil justru adalah orang yang bisa mengukur dan mengambil risiko di waktu yang tepat.

Seseorang yang layak menjadi pengelola uang harus punya mentalitas calculated risk taker, bukan sekadar penyimpan dana yang pasif.

3. Melek Literasi Keuangan

Salah satu kutipan penting dari Trump berbunyi: “It’s not about money or connections it’s the willingness to outlearn everyone.” Dalam hal ini, Trump menekankan pentingnya penguasaan ilmu keuangan.

Ia tidak percaya pada intuisi semata, melainkan pada orang yang tahu cara membaca laporan keuangan, menganalisis return on investment, dan memahami strategi pajak atau leverage.

Faktanya, OJK dalam Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2023 mencatat bahwa tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia masih di bawah 50%.

Ini menjadi pengingat bahwa banyak orang memegang kendali keuangan tanpa memiliki dasar pengetahuan yang cukup.

Pengelola uang yang baik tidak harus bergelar ekonomi, tapi wajib memahami prinsip dasar keuangan. Ini mencakup penganggaran, manajemen utang, diversifikasi aset, serta pemahaman instrumen investasi.

4. Bertindak Cepat dan Efisien dalam Keputusan Keuangan

Trump dikenal sebagai orang yang cepat dalam mengambil keputusan, bahkan dalam situasi penuh tekanan. Ia menyebutkan bahwa kebanyakan orang gagal bukan karena tidak tahu apa yang harus dilakukan, tapi karena terlalu takut mengambil keputusan.

Dalam dunia keuangan, menunda keputusan bisa berarti kehilangan peluang. Misalnya, terlambat menjual saham saat harga turun, atau ragu-ragu dalam mengambil peluang investasi yang cepat berubah.

Fenomena ini dikenal dalam psikologi sebagai analysis paralysis kondisi ketika seseorang terlalu banyak berpikir sampai akhirnya tidak bertindak.

Pengelola uang yang efektif harus bisa membuat keputusan dengan data yang tersedia, tanpa menunggu segala sesuatunya sempurna.

5. Rasional terhadap Uang, Tidak Terlalu Emosional

Trump pernah menyatakan bahwa uang bukanlah motivasi utamanya, melainkan alat untuk “keep score”. Ini menunjukkan bahwa ia melihat uang sebagai sarana, bukan tujuan akhir.

Dalam pengelolaan uang, orang yang terlalu emosional terhadap uang baik karena cinta yang berlebihan maupun takut kehilangan seringkali membuat keputusan buruk.

Psikologi keuangan menyebutnya sebagai money attachment disorder, yaitu kondisi ketika seseorang terlalu terikat secara emosional pada uang, sehingga sulit bersikap objektif. Hal ini dapat memicu perilaku boros, hoarding, atau bahkan manipulasi dalam pengambilan keputusan.

Pengelola uang yang baik adalah orang yang bisa bersikap netral terhadap uang. Mereka tidak panik saat pasar turun, tidak tamak saat pasar naik, dan tidak membuat keputusan keuangan berdasarkan emosi sesaat.

Kesimpulan: Mengelola Uang Adalah Soal Karakter, Bukan Sekadar Skill Teknis

Donald Trump, terlepas dari segala kontroversinya, menawarkan perspektif yang menarik: bahwa kemampuan mengelola uang bergantung pada karakter seseorang.

Lima ciri yang ia tekankan berpikir besar, berani ambil risiko, paham literasi keuangan, cepat mengambil keputusan, dan bersikap rasional semuanya bisa dilatih.

Dalam praktiknya, ciri-ciri ini tidak hanya berguna untuk memilih bendahara atau manajer keuangan, tapi juga untuk mengukur kesiapan kita sendiri dalam mengelola uang. Evaluasi sederhana bisa dimulai dengan pertanyaan:

Apakah saya punya visi keuangan jangka panjang? Apakah saya berani mengambil keputusan saat peluang muncul? Apakah saya cukup paham dasar-dasar keuangan?

Share This Article