Apa Itu Uang Kartal, Giral, dan Kuasi? Panduan Lengkap Jenis-Jenis Uang di Indonesia

khotim
By
khotim
Saya adalah penulis yang tertarik untuk menggali, memahami, dan berbagi cerita tentang kekayaan budaya manusia. Bagiku, budaya bukan sekadar tradisi atau ritual itu adalah jendela untuk...
7 Min Read
Photo by IqbalStock on Pixabay

proestate – Apakah kamu pernah bertanya-tanya tentang jenis-jenis uang yang kita gunakan sehari-hari? Atau mungkin bingung membedakan antara uang kartal, giral, dan kuasi?

Nah, artikel ini adalah jawaban lengkap untuk semua kebingunganmu. Kita akan bahas semuanya dengan bahasa yang santai tapi jelas, sehingga kamu bisa langsung paham tanpa harus mikir keras.

Mari mulai dengan pertanyaan utama: “Apa itu uang kartal, giral, dan kuasi?” Sambil menjawabnya, kita juga akan membahas fungsi, ciri-ciri, serta peran masing-masing jenis uang dalam sistem keuangan Indonesia. Yuk, simak penjelasannya!

1. Apa Itu Uang Kartal, Giral, dan Kuasi?

Sebelum masuk lebih dalam, mari kita pahami dulu apa itu ketiga jenis uang ini:

Uang Kartal

Definisi: Uang kartal adalah uang fisik yang biasa kita gunakan sehari-hari, seperti uang kertas (Rp 2.000, Rp 50.000) dan uang logam (Rp 100, Rp 1.000).

Ciri-ciri:

  • Dikeluarkan oleh Bank Indonesia.
  • Alat pembayaran yang sah.
  • Bisa digunakan langsung untuk transaksi.

Contoh: Kamu beli gorengan di warung pakai uang Rp 2.000, itulah uang kartal.

Uang Giral

Definisi: Uang giral adalah simpanan di bank yang bisa digunakan sebagai alat pembayaran tanpa uang fisik.

Ciri-ciri:

  • Tidak berbentuk fisik (non-fisik).
  • Bukan alat pembayaran sah.
  • Digunakan melalui cek, giro, atau transfer elektronik.

Contoh: Saat kamu bayar listrik lewat mobile banking, itu termasuk uang giral.

Uang Kuasi

Definisi: Uang kuasi adalah aset yang bisa diuangkan dengan cepat, seperti deposito, tabungan, atau rekening valuta asing.

Ciri-ciri:

  • Tidak sepenuhnya berfungsi sebagai uang.
  • Hanya memenuhi fungsi penyimpan nilai (store of value).

Contoh: Kamu punya deposito Rp 10 juta di bank, itu termasuk uang kuasi.

Jadi, intinya:

  • Uang kartal: Fisik, mudah dipakai, alat pembayaran sah.
  • Uang giral: Non-fisik, praktis, tapi bukan alat pembayaran sah.
  • Uang kuasi: Aset yang bisa diuangkan, tapi tidak untuk transaksi sehari-hari.

2. Mengapa Uang Kuasi Tidak Dianggap Sebagai Medium of Exchange?

Pertanyaan ini sering muncul karena banyak orang bingung mengapa uang kuasi tidak bisa digunakan untuk transaksi langsung. Jawabannya sederhana:

  • Fungsi uang ada tiga:
  1. Medium of exchange: Alat tukar untuk membeli barang/jasa.
  2. Store of value: Penyimpan nilai kekayaan.
  3. Unit of account: Satuan ukuran untuk menentukan harga.
  • Uang kuasi hanya memenuhi satu fungsi, yaitu store of value. Contohnya, kamu tidak bisa langsung bayar gorengan pakai deposito. Kamu harus “menguangkan” deposito tersebut dulu menjadi uang kartal atau giral agar bisa digunakan. Itulah sebabnya uang kuasi tidak dianggap sebagai medium of exchange.

3. Apakah Uang Kartal Masih Relevan di Era Digital?

Di era cashless society, mungkin kamu merasa uang kartal sudah kurang relevan. Namun, faktanya uang kartal masih memiliki peran penting, lho! Berikut alasannya:

  • Mudah digunakan: Uang kartal cocok untuk transaksi kecil, seperti beli makanan di warung pinggir jalan.
  • Alat pembayaran sah: Tidak semua tempat menerima pembayaran non-tunai. Misalnya, jika kamu naik angkot, pasti harus bayar tunai.
  • Cadangan saat darurat: Jika sistem digital down, uang kartal tetap bisa digunakan.

Meskipun trennya menuju cashless, uang kartal masih dibutuhkan, terutama di daerah-daerah yang belum sepenuhnya tersentuh teknologi.

4. Bagaimana Cara Kerja Masing-Masing Jenis Uang?

Mari kita lihat cara kerja tiap jenis uang secara sederhana:

Uang Kartal

  • Proses: Uang kartal dikeluarkan oleh Bank Indonesia, kemudian diedarkan ke masyarakat melalui bank-bank umum.
  • Penggunaan: Langsung digunakan untuk transaksi sehari-hari, baik untuk belanja, bayar transportasi, atau memberi sedekah.

Uang Giral

  • Proses: Terjadi melalui tiga cara:
  1. Primary Deposit: Kamu menyetor uang tunai ke bank, lalu bank mencatatnya di rekeningmu.
  2. Derivative Deposit: Kamu menjual surat berharga ke bank, hasilnya dicatat sebagai deposit.
  3. Loan Deposit: Kamu mendapat kredit dari bank, langsung masuk ke rekeningmu.
  • Penggunaan: Digunakan untuk transaksi besar atau online, seperti bayar tagihan listrik, transfer uang, atau belanja online.

Uang Kuasi

  • Proses: Uang kuasi tercipta saat kamu menyimpan uang di bank dalam bentuk deposito atau tabungan.
  • Penggunaan: Tidak digunakan untuk transaksi langsung, melainkan sebagai penyimpan nilai atau investasi.

5. Apa Fungsi Utama Uang Kartal, Giral, dan Kuasi dalam Ekonomi?

Berikut fungsi utama masing-masing jenis uang dalam sistem keuangan Indonesia:

Uang Kartal

  • Medium of exchange: Alat tukar untuk transaksi sehari-hari.
  • Store of value: Bisa disimpan untuk digunakan di masa depan.
  • Unit of account: Menentukan harga barang/jasa.

Uang Giral

  • Store of value: Simpanan di bank yang bisa diuangkan sewaktu-waktu.
  • Praktis untuk transaksi besar: Cocok untuk pembayaran online atau bisnis.

Uang Kuasi

  • Store of value: Investasi jangka pendek/menengah.
  • Likuiditas tinggi: Mudah diuangkan jika dibutuhkan.

6. Tips Praktis Menggunakan Jenis-Jenis Uang

Ingin tahu cara bijak menggunakan uang kartal, giral, dan kuasi? Berikut tipsnya:

  • Untuk uang kartal:
  • Gunakan untuk transaksi kecil agar aman dan praktis.
  • Hindari menyimpan terlalu banyak uang tunai di rumah untuk menghindari risiko pencurian.
  • Untuk uang giral:
  • Aktifkan fitur keamanan seperti OTP (One-Time Password) untuk transaksi online.
  • Jangan simpan saldo terlalu besar di rekening koran, pindahkan ke tabungan atau deposito.
  • Untuk uang kuasi:
  • Manfaatkan deposito untuk investasi jangka pendek.
  • Pilih produk tabungan yang sesuai dengan kebutuhanmu.

7. FAQ (Frequently Asked Questions)

Berikut beberapa pertanyaan yang sering diajukan pembaca:

Q: Apa itu uang kartal, giral, dan kuasi?

A: Uang kartal adalah uang fisik (kertas/logam), uang giral adalah simpanan di bank yang digunakan untuk transaksi non-tunai, dan uang kuasi adalah aset yang bisa diuangkan seperti deposito.

Q: Mengapa uang kuasi tidak dianggap sebagai medium of exchange?

A: Karena uang kuasi tidak bisa langsung digunakan untuk transaksi. Kamu harus menguangkannya dulu menjadi uang kartal atau giral.

Q: Apakah uang kartal masih relevan di era digital?

A: Ya, uang kartal masih relevan untuk transaksi kecil, daerah minim akses teknologi, dan situasi darurat.

Q: Apa peran Bank Indonesia dalam sistem keuangan Indonesia?

A: Bank Indonesia bertanggung jawab mencetak uang kartal, mengatur jumlah uang beredar, dan menjaga stabilitas sistem keuangan.

Nah, itu dia panduan lengkap tentang jenis-jenis uang di Indonesia. Semoga artikel ini membantu kamu memahami perbedaan antara uang kartal, giral, dan kuasi. Jika ada pertanyaan lain, jangan ragu untuk tulis di kolom komentar ya! 😊

Share This Article