ProEstate – Membangun rumah impian selalu jadi dambaan banyak orang, apalagi kalau rumahnya minimalis dengan dua lantai.
Desain rumah minimalis bukan hanya trend, tapi juga solusi cerdas untuk kamu yang ingin punya hunian nyaman di lahan terbatas.
Nah, kali ini kita akan bahas tuntas soal biaya desain rumah minimalis 2 lantai dengan 2 kamar tidur dan ukuran 7×9 meter. Simak sampai habis, ya!
Kenapa Memilih Rumah Minimalis?
Sebelum masuk ke rincian biaya, ada baiknya kita pahami dulu kenapa rumah minimalis itu digemari banyak orang.
Rumah minimalis menawarkan desain yang sederhana namun tetap elegan dan fungsional.
Dengan konsep ini, kita bisa memaksimalkan penggunaan ruang tanpa membuat rumah terasa sempit.
Selain itu, rumah minimalis juga lebih mudah dirawat dan tidak membutuhkan banyak dekorasi berlebihan.
Langkah Awal: Menentukan Konsep dan Anggaran
Langkah pertama yang harus kamu lakukan sebelum membangun rumah adalah menentukan konsep dan anggaran.
Ini penting agar proses pembangunan berjalan lancar dan sesuai dengan rencana.
Untuk rumah minimalis ukuran 7×9 meter dengan dua lantai, kita perlu memperkirakan biaya dari mulai desain, material, hingga tenaga kerja.
Biaya Desain
Untuk desain rumah, kamu bisa memilih menggunakan jasa arsitek profesional atau mencari referensi desain di internet.
Menggunakan jasa arsitek profesional tentu lebih mahal, namun hasilnya juga lebih memuaskan karena desain bisa disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhanmu.
Biaya jasa arsitek biasanya berkisar antara 5-10% dari total biaya pembangunan.
Contoh rincian biaya desain:
- Jasa Arsitek: Rp15.000.000 – Rp25.000.000
Biaya Material
Setelah desain selesai, langkah berikutnya adalah menghitung biaya material. Material adalah komponen terbesar dalam biaya pembangunan rumah. Berikut adalah perkiraan biaya material untuk rumah minimalis 2 lantai ukuran 7×9 meter:
- Pondasi: Pondasi adalah elemen penting dalam bangunan. Untuk pondasi rumah 2 lantai, biasanya menggunakan pondasi batu kali atau cakar ayam.
- Pondasi batu kali: Rp20.000.000
- Beton dan besi: Rp30.000.000
- Struktur dan Dinding: Material untuk struktur dan dinding termasuk batu bata, semen, pasir, dan besi.
- Batu bata: Rp15.000.000
- Semen: Rp10.000.000
- Pasir: Rp5.000.000
- Besi: Rp25.000.000
- Atap: Atap bisa menggunakan berbagai material seperti genteng, asbes, atau metal.
- Genteng: Rp15.000.000
- Kayu rangka atap: Rp10.000.000
- Lantai: Untuk lantai, kamu bisa memilih keramik, granit, atau parket.
- Keramik: Rp20.000.000
- Pasangan keramik: Rp5.000.000
- Pintu dan Jendela: Pintu dan jendela biasanya menggunakan kayu atau aluminium.
- Pintu utama: Rp5.000.000
- Pintu kamar dan kamar mandi: Rp7.000.000
- Jendela: Rp10.000.000
- Plafon dan Pengecatan: Plafon bisa menggunakan gypsum atau triplek.
- Plafon: Rp10.000.000
- Cat: Rp5.000.000
Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja juga tidak kalah penting. Untuk rumah minimalis 2 lantai, kamu bisa menggunakan sistem harian atau borongan. Sistem borongan lebih disukai karena biasanya lebih cepat selesai.
- Biaya borongan tenaga kerja: Rp60.000.000 – Rp100.000.000
Biaya Tambahan
Selain biaya utama, ada juga biaya tambahan yang perlu dipertimbangkan seperti instalasi listrik dan plumbing.
- Instalasi Listrik: Instalasi listrik untuk rumah dua lantai biasanya mencakup pemasangan kabel, saklar, dan lampu.
- Instalasi listrik: Rp10.000.000
- Plumbing: Biaya plumbing meliputi pemasangan pipa air bersih dan air kotor.
- Plumbing: Rp10.000.000
Total Perkiraan Biaya
Mari kita hitung total perkiraan biaya untuk membangun rumah minimalis 2 lantai ukuran 7×9 meter dengan 2 kamar tidur:
- Jasa Arsitek: Rp20.000.000
- Pondasi: Rp50.000.000
- Struktur dan Dinding: Rp55.000.000
- Atap: Rp25.000.000
- Lantai: Rp25.000.000
- Pintu dan Jendela: Rp22.000.000
- Plafon dan Pengecatan: Rp15.000.000
- Tenaga Kerja: Rp80.000.000
- Instalasi Listrik: Rp10.000.000
- Plumbing: Rp10.000.000
Total Biaya: Rp312.000.000
Tips Menghemat Biaya
Membangun rumah memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Namun, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menghemat biaya:
- Riset Material: Cari tahu harga material dari beberapa supplier untuk mendapatkan harga terbaik.
- Pilih Sistem Borongan: Sistem borongan biasanya lebih ekonomis dibandingkan sistem harian.
- Gunakan Material Lokal: Material lokal seringkali lebih murah dan kualitasnya tidak kalah dengan material impor.
- Desain Simpel: Desain yang simpel dan fungsional biasanya lebih hemat biaya.
- Manfaatkan Promo: Banyak toko material yang menawarkan diskon atau promo khusus, manfaatkan kesempatan ini untuk menghemat biaya.
