ProEstate – Memiliki rumah impian tentu menjadi keinginan banyak orang, terutama bagi yang mendambakan hunian dengan desain minimalis namun tetap elegan.
Salah satu pilihan yang banyak diminati adalah rumah minimalis 2 lantai dengan 2 kamar tidur.
Ukuran 8×11 meter menjadi ukuran yang cukup ideal untuk menciptakan ruang yang nyaman tanpa harus mengorbankan estetika.
Namun, yang sering kali menjadi pertanyaan adalah, berapa biaya desain rumah minimalis elegan 2 lantai dengan ukuran tersebut?
Mari kita bahas lebih dalam mengenai berbagai aspek yang mempengaruhi biaya desain rumah minimalis elegan 2 lantai 2 kamar ukuran 8×11 ini, mulai dari perencanaan desain, biaya konstruksi, hingga faktor-faktor tambahan yang perlu diperhatikan.
1. Perencanaan Desain
Tahap pertama yang harus dilakukan sebelum memulai pembangunan adalah merencanakan desain rumah.
Dalam tahap ini, kita perlu mempertimbangkan beberapa hal, seperti gaya arsitektur, tata letak ruangan, hingga material yang akan digunakan.
Bekerja sama dengan arsitek profesional sangat disarankan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Biaya jasa arsitek bervariasi tergantung pada pengalaman dan reputasi mereka, namun rata-rata berkisar antara 5-10% dari total biaya pembangunan.
Estimasi biaya jasa arsitek:
- Biaya jasa arsitek: 5-10% dari total biaya pembangunan
- Misalnya, jika total biaya pembangunan sekitar Rp 500.000.000, maka biaya jasa arsitek sekitar Rp 25.000.000 – Rp 50.000.000.
2. Biaya Konstruksi
Setelah desain disepakati, tahap berikutnya adalah konstruksi. Biaya konstruksi merupakan komponen terbesar dalam anggaran pembangunan rumah.
Biaya ini mencakup material bangunan, upah tenaga kerja, serta biaya lain-lain seperti instalasi listrik dan pipa.
Estimasi biaya konstruksi:
- Biaya per meter persegi untuk rumah minimalis: Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000.
- Luas total rumah (2 lantai, masing-masing lantai 88 m²): 176 m².
- Total biaya konstruksi: 176 m² x Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000 = Rp 528.000.000 – Rp 880.000.000.
Biaya ini bisa berbeda-beda tergantung pada harga material dan upah tenaga kerja di daerah masing-masing.
Untuk rumah dengan konsep elegan, kita mungkin ingin menggunakan material berkualitas tinggi yang tentunya akan mempengaruhi total biaya.
3. Material Bangunan
Pemilihan material sangat mempengaruhi biaya dan estetika rumah. Berikut adalah beberapa material yang umum digunakan dalam desain rumah minimalis elegan:
- Batu Bata atau Beton: Digunakan untuk dinding. Harga batu bata berkisar antara Rp 700 – Rp 1.000 per biji, sementara beton pracetak memiliki harga yang bervariasi tergantung jenis dan ukuran.
- Lantai Keramik atau Marmer: Keramik biasa harganya sekitar Rp 100.000 – Rp 300.000 per meter persegi, sementara marmer bisa mencapai Rp 1.000.000 per meter persegi.
- Atap Genteng atau Beton: Genteng biasa sekitar Rp 100.000 per meter persegi, sedangkan atap beton lebih mahal, bisa mencapai Rp 500.000 per meter persegi.
Estimasi biaya material utama:
- Dinding (batu bata + plester): 400 m² x Rp 1.000.000 = Rp 400.000.000.
- Lantai (keramik/marmer): 176 m² x Rp 200.000 = Rp 35.200.000.
- Atap: 88 m² x Rp 500.000 = Rp 44.000.000.
Total biaya material utama: Rp 479.200.000.
4. Interior dan Fasilitas
Tidak hanya eksterior yang harus diperhatikan, interior rumah juga memerlukan perhatian khusus.
Fasilitas seperti kamar mandi, dapur, dan perabotan juga membutuhkan biaya yang cukup besar. Berikut adalah beberapa elemen interior dan perkiraan biayanya:
- Kamar Mandi: Biaya kamar mandi lengkap dengan keramik, toilet, shower, dan wastafel sekitar Rp 20.000.000 – Rp 30.000.000 per kamar mandi.
- Dapur: Biaya dapur tergantung pada desain dan material, tetapi perkiraan biaya untuk dapur minimalis sekitar Rp 30.000.000 – Rp 50.000.000.
- Perabotan: Perabotan seperti sofa, meja makan, tempat tidur, dan lemari bervariasi tergantung pada kualitas dan merek. Untuk perabotan dasar, kita bisa memperkirakan sekitar Rp 50.000.000 – Rp 100.000.000.
Estimasi biaya interior dan fasilitas:
- 2 kamar mandi: Rp 40.000.000 – Rp 60.000.000.
- Dapur: Rp 30.000.000 – Rp 50.000.000.
- Perabotan dasar: Rp 50.000.000 – Rp 100.000.000.
Total biaya interior dan fasilitas: Rp 120.000.000 – Rp 210.000.000.
5. Biaya Tambahan
Selain biaya-biaya utama di atas, ada beberapa biaya tambahan yang perlu diperhatikan seperti biaya perizinan, pengawasan proyek, dan biaya tak terduga lainnya.
Biaya perizinan biasanya mencakup IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dan bisa bervariasi tergantung pada lokasi.
Pengawasan proyek juga penting untuk memastikan kualitas konstruksi dan biasanya dikenakan biaya sekitar 2-5% dari total biaya konstruksi.
Estimasi biaya tambahan:
- Biaya perizinan: Rp 10.000.000 – Rp 20.000.000.
- Pengawasan proyek: 2-5% dari total biaya konstruksi (misalnya Rp 20.000.000 – Rp 50.000.000).
- Biaya tak terduga: 10% dari total biaya konstruksi (misalnya Rp 52.800.000 – Rp 88.000.000).
Total biaya tambahan: Rp 82.800.000 – Rp 158.000.000.