Biaya Desain Rumah Minimalis Elegan 2 Lantai 2 Kamar Ukuran 9×15

khotim
By khotim
4 Min Read
Screenshot

ProEstate – Punya rumah minimalis elegan dengan dua lantai dan dua kamar di lahan ukuran 9×15 meter memang jadi impian banyak orang.

Gaya rumah seperti ini cocok banget buat kamu yang pengen punya tempat tinggal nyaman, stylish, dan pastinya fungsional.

Tapi, pertanyaannya sekarang, berapa sih biaya desain rumah minimalis elegan ini? Yuk, kita bahas bareng-bareng!

1. Menghitung Luas Bangunan

Sebelum bicara soal biaya, kita perlu tahu dulu berapa luas bangunan yang akan kita kerjakan.

Dengan ukuran lahan 9×15 meter, berarti luas lahan total adalah 135 meter persegi. Kalau kita rencanakan rumah dua lantai, luas bangunannya jadi sekitar 270 meter persegi.

2. Biaya Desain Arsitek

Langkah pertama dalam proses pembangunan adalah merancang desain rumah. Biasanya, biaya desain arsitek dihitung per meter persegi.

Untuk desain rumah minimalis elegan, harga desain arsitek berkisar antara Rp150.000 hingga Rp300.000 per meter persegi.

Misalnya, jika kamu memilih arsitek dengan tarif Rp200.000 per meter persegi, maka biaya desainnya adalah:

270 m² x Rp200.000 = Rp54.000.000

3. Biaya Struktur dan Konstruksi

Setelah desain selesai, langkah selanjutnya adalah membangun struktur dan konstruksi rumah.

Biaya ini meliputi pondasi, dinding, lantai, dan atap. Untuk rumah dua lantai dengan desain minimalis elegan, biaya konstruksi per meter persegi berkisar antara Rp3.000.000 hingga Rp5.000.000.

Mari kita ambil rata-rata Rp4.000.000 per meter persegi:

270 m² x Rp4.000.000 = Rp1.080.000.000

4. Biaya Finishing

Finishing adalah tahap yang sangat penting karena ini yang menentukan tampilan akhir rumah kamu.

Biaya finishing meliputi cat, keramik, sanitasi, plafon, dan lain-lain. Untuk rumah minimalis elegan, biaya finishing bisa mencapai Rp1.500.000 hingga Rp2.500.000 per meter persegi. Jika kita ambil angka tengah, yaitu Rp2.000.000 per meter persegi:

270 m² x Rp2.000.000 = Rp540.000.000

5. Biaya Instalasi Listrik dan Air

Instalasi listrik dan air juga memerlukan perhatian khusus. Biasanya, biaya instalasi listrik dan air untuk rumah dua lantai berkisar antara Rp50.000.000 hingga Rp100.000.000. Mari kita ambil angka Rp75.000.000 untuk estimasi ini.

6. Biaya Perizinan dan Administrasi

Jangan lupa, kamu juga perlu mengurus berbagai perizinan dan administrasi sebelum membangun rumah.

Biaya ini bisa bervariasi tergantung lokasi dan jenis izin yang dibutuhkan, namun secara umum, kamu bisa menganggarkan sekitar Rp20.000.000 hingga Rp50.000.000. Mari kita ambil angka tengah, yaitu Rp35.000.000.

7. Biaya Furnitur dan Dekorasi

Untuk melengkapi rumah minimalis eleganmu, tentu kamu membutuhkan furnitur dan dekorasi yang sesuai.

Biaya ini sangat bervariasi tergantung selera dan kualitas barang yang kamu pilih. Namun, untuk estimasi, kita bisa menganggarkan sekitar Rp100.000.000 hingga Rp200.000.000. Kita ambil angka tengah, yaitu Rp150.000.000.

8. Biaya Tambahan dan Cadangan

Selalu ada kemungkinan biaya tak terduga muncul selama proses pembangunan. Untuk itu, sangat bijaksana jika kamu menyiapkan dana cadangan sekitar 10% dari total biaya yang sudah dihitung.

Misalnya, jika total biaya di atas adalah Rp1.934.000.000, maka biaya cadangannya sekitar Rp193.400.000.

Rincian Total Biaya

Mari kita rangkum total biaya yang dibutuhkan:

  1. Biaya Desain Arsitek: Rp54.000.000
  2. Biaya Struktur dan Konstruksi: Rp1.080.000.000
  3. Biaya Finishing: Rp540.000.000
  4. Biaya Instalasi Listrik dan Air: Rp75.000.000
  5. Biaya Perizinan dan Administrasi: Rp35.000.000
  6. Biaya Furnitur dan Dekorasi: Rp150.000.000
  7. Biaya Tambahan dan Cadangan: Rp193.400.000

Total: Rp2.127.400.000

Share This Article
Saya adalah penulis yang tertarik untuk menggali, memahami, dan berbagi cerita tentang kekayaan budaya manusia. Bagiku, budaya bukan sekadar tradisi atau ritual itu adalah jendela untuk melihat dunia dari perspektif yang berbeda. Setiap kebiasaan, bahasa, seni, hingga makanan, memiliki makna mendalam yang mencerminkan nilai-nilai, sejarah, dan identitas suatu komunitas. Di tengah globalisasi yang semakin cepat, saya percaya bahwa memahami budaya adalah kunci untuk membangun empati, menghargai perbedaan, dan merayakan keberagaman. Dengan pendekatan kritis namun inklusif, saya berusaha menyajikan konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga menginspirasi pembaca untuk lebih terbuka terhadap dunia di sekitar mereka. "Budaya adalah cerminan jiwa sebuah komunitas, dan setiap cermin memiliki banyak sisi untuk dijelajahi."