Budgeting Your Dream: Menghitung Biaya Desain Rumah Minimalis 2 Lantai dengan 2 Kamar Berukuran 4×8 Meter

khotim
By
khotim
Saya adalah penulis yang tertarik untuk menggali, memahami, dan berbagi cerita tentang kekayaan budaya manusia. Bagiku, budaya bukan sekadar tradisi atau ritual itu adalah jendela untuk...
3 Min Read
Screenshot

ProEstate – Membayangkan memiliki rumah impian adalah salah satu hal yang menyenangkan. Apalagi jika rumah tersebut sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup keluarga.

Nah, salah satu desain yang sedang tren saat ini adalah rumah minimalis 2 lantai dengan 2 kamar tidur berukuran 4×8 meter. Keren, kan?

Tapi, sebelum terlalu jauh terbuai dalam impian, penting untuk menghitung estimasi biaya pembangunan rumah tersebut.

Jadi, mari kita kupas satu per satu untuk merencanakan anggaran yang tepat.

Langkah 1: Menentukan Desain yang Diinginkan

Pertama-tama, kita perlu merencanakan desain rumah yang diinginkan.

Rumah minimalis dengan dua lantai dan dua kamar tidur memang cocok untuk keluarga kecil atau pasangan yang baru menikah.

Desain yang simpel dan fungsional bisa menjadi pilihan yang tepat. Kamu bisa mencari inspirasi dari internet, majalah, atau konsultan desain rumah untuk membantu merancang tata letak ruangan yang efisien dan estetis.

Langkah 2: Menghitung Luas Bangunan

Rumah minimalis dengan ukuran 4×8 meter memiliki luas bangunan sebesar 64 meter persegi untuk tiap lantainya.

Total luas bangunan untuk dua lantai adalah 128 meter persegi. Namun, perlu diingat bahwa ini adalah ukuran dasar, dan bisa berubah tergantung pada desain dan tambahan fitur yang diinginkan.

Langkah 3: Menghitung Biaya Bangunan Dasar

Biaya bangunan dasar mencakup biaya untuk struktur bangunan, pondasi, dinding, atap, lantai, dan plafon.

Untuk rumah minimalis dengan ukuran tersebut, estimasi biaya per meter persegi bisa berkisar antara Rp 3 juta hingga Rp 5 juta, tergantung pada material yang digunakan dan tingkat kesulitan konstruksi.

Jadi, untuk rumah dengan luas 128 meter persegi, biaya bangunan dasarnya bisa mencapai Rp 384 juta hingga Rp 640 juta.

Langkah 4: Memperhitungkan Biaya Interior dan Finishing

Setelah struktur bangunan selesai, kita perlu memperhitungkan biaya untuk interior dan finishing rumah.

Ini termasuk biaya untuk pengecatan, pemasangan keramik atau lantai kayu, pemasangan kusen dan pintu, pemasangan listrik dan pipa air, serta finishing seperti wallpaper atau panel dinding.

Estimasi biaya untuk interior dan finishing bisa mencapai setengah hingga dua pertiga dari biaya bangunan dasar, tergantung pada tingkat kecanggihan dan kualitas material yang dipilih.

Langkah 5: Menghitung Biaya Fasilitas Tambahan

Tergantung pada kebutuhan dan preferensi, kita juga perlu memperhitungkan biaya untuk fasilitas tambahan seperti taman, garasi, atau teras.

Biaya ini bisa bervariasi tergantung pada ukuran dan material yang digunakan.

Misalnya, untuk pembangunan taman atau halaman depan, estimasi biayanya bisa berkisar antara Rp 20 juta hingga Rp 50 juta.

Langkah 6: Mengalokasikan Dana Cadangan

Selalu penting untuk mengalokasikan dana cadangan sekitar 10-20% dari total anggaran sebagai antisipasi terhadap kemungkinan biaya tambahan atau perubahan desain yang diperlukan selama proses pembangunan.

Hal ini akan membantu menghindari kekurangan dana dan memastikan proyek berjalan lancar tanpa hambatan keuangan.

Share This Article