Bukan Hanya Eko dan Uya: Mengupas Gaya Desain Rumah Sri Mulyani dan Pejabat yang Dijarah dalam Satu Malam

fahrurrozi
4 Min Read
Bukan Hanya Eko dan Uya: Mengupas Gaya Desain Rumah Sri Mulyani dan Pejabat yang Dijarah dalam Satu Malam (Ilustrasi)

proestate.id – Penjarahan yang terjadi di Jakarta pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025, menyisakan cerita pilu bagi sejumlah figur publik.

Jika sebelumnya sorotan tertuju pada rumah Eko Patrio dan Uya Kuya, kabar yang tak kalah mengejutkan datang dari rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Peristiwa ini mengungkap sisi lain dari hunian para pejabat. Artikel ini akan mengupas kronologi penjarahan, membahas gaya desain rumah Sri Mulyani yang jarang diekspos, dan membandingkan nasib propertinya dengan pejabat lain yang menjadi korban amuk massa.

Kronologi Penjarahan: Rumah Sri Mulyani yang Menjadi Sasaran Tiba-Tiba

Dilaporkan oleh berbagai media, insiden penjarahan terjadi pada Minggu dini hari, 31 Agustus 2025, di sebuah rumah di kawasan elit Bintaro.

Berdasarkan kesaksian warga setempat, kerumunan massa yang sebelumnya berada di jalan utama tiba-tiba bergerak menuju sebuah kompleks perumahan. Rumah yang menjadi sasaran ternyata adalah milik Sri Mulyani.

Dalam waktu singkat, massa berhasil menjebol pagar dan masuk ke dalam rumah. Akibatnya, properti tersebut mengalami kerusakan parah.

Pintu dan jendela dirusak, dan barang-barang berharga di dalamnya digasak. Petugas keamanan pun segera dikerahkan untuk mengamankan lokasi dan mengusir massa, setelah menerima laporan dari warga.

Mengejutkan, Desain Rumah Sri Mulyani Berbeda dari yang Lain

Berbeda dengan rumah Eko Patrio atau rumah Uya Kuya yang sering diekspos di media sosial dengan detail desain yang spesifik, rumah Sri Mulyani jauh dari sorotan publik. Hal ini sejalan dengan posisinya sebagai pejabat negara yang lebih mengutamakan privasi.

  • Desain & Tipe: Tidak ada informasi pasti yang merinci gaya desain, warna, atau material interior dari rumah Sri Mulyani di Bintaro. Desain rumahnya terkesan pribadi dan tidak untuk konsumsi publik.
  • Aset yang Terbuka: Meskipun detailnya tidak diekspos, laporan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) menunjukkan bahwa Sri Mulyani memiliki beberapa properti. Salah satunya adalah rumah di Jakarta Selatan senilai lebih dari Rp6 miliar dan properti di Washington D.C. Peristiwa penjarahan ini pun menjadi ironi, di mana rumahnya yang paling tidak diekspos justru menjadi korban.

Simbol Kekecewaan: Mengapa Rumah Para Pejabat Dijarah dalam Satu Malam?

Penjarahan ini adalah manifestasi dari amarah publik. Properti para pejabat menjadi sasaran karena dianggap sebagai simbol kekayaan dan kekuasaan yang kontras dengan kondisi rakyat.

Peristiwa ini menunjukkan bagaimana aset pribadi, betapapun privatnya, dapat menjadi target ketika kemarahan sosial memuncak.

  • Kasus Eko Patrio: Rumahnya yang megah dan terkenal dengan kolam renang rooftop digasak habis oleh massa, bahkan barang-barang sepele pun ikut dijarah.
  • Kasus Uya Kuya: Rumahnya yang unik dengan desain labirin dan pintu rahasia juga menjadi korban. Hal paling pilu dari kejadian ini adalah massa juga dilaporkan mengambil kucing-kucing peliharaan milik Uya.

Titik Balik: Aset yang Kembali dan Pengamanan yang Diperketat

Pasca-penjarahan, pihak kepolisian segera mengambil langkah cepat. Di beberapa lokasi, termasuk di rumah Sri Mulyani, pengamanan diperketat. Polisi dan aparat berjaga-jaga di sekitar lokasi untuk mencegah insiden serupa.

Yang menarik, beberapa laporan media menyebutkan bahwa sebagian barang jarahan dari rumah Sri Mulyani telah dikembalikan oleh warga ke pihak kepolisian.

Hal ini menunjukkan bahwa ada kesadaran dari sebagian masyarakat untuk tidak terlibat dalam tindakan kriminal tersebut. Peristiwa ini menjadi pengingat yang menyakitkan, namun juga menjadi momen refleksi bagi semua pihak.

Share This Article