George Soros: Spekulan Jenius atau Dalang Krisis Global?

Disda Hendri Yosuki
By
Disda Hendri Yosuki
Disda Hendri Yosuki adalah seorang penulis lepas yang fokus terhadap hal-hal menarik dan trend, tidak menutup kemungkinan bagi dirinya untuk menulis semua isu bahkan bisa dibilang...
5 Min Read
George Soros: Spekulan Jenius atau Dalang Krisis Global? (Ilustrasi)

proestate.id – George Soros adalah salah satu tokoh paling kontroversial di dunia keuangan dan politik global.

Sebagai seorang investor dan filantropis, ia dikenal karena strategi spekulasinya yang menghasilkan miliaran dolar, tetapi juga dituduh sebagai dalang di balik krisis ekonomi di beberapa negara.

Artikel ini akan membahas kiprah Soros dalam dunia keuangan, keterlibatannya dalam berbagai krisis ekonomi, serta kontroversi yang mengelilinginya.

Siapa George Soros?

George Soros lahir pada 12 Agustus 1930 di Budapest, Hungaria. Ia pindah ke Inggris setelah Perang Dunia II dan melanjutkan studinya di London School of Economics.

Pada tahun 1970, ia mendirikan Soros Fund Management, yang kemudian berkembang menjadi salah satu hedge fund paling sukses dalam sejarah.

Pada tahun 1992, ia menjadi terkenal setelah memperoleh keuntungan besar dari aksi short selling terhadap pound sterling, yang membuatnya dijuluki The Man Who Broke the Bank of England.

Strategi Investasi George Soros

Soros dikenal menggunakan Teori Refleksivitas, yang menekankan bahwa pasar keuangan sering kali dipengaruhi oleh persepsi investor, bukan hanya oleh faktor ekonomi fundamental. Strateginya meliputi:

  • Short Selling: Bertaruh terhadap mata uang atau aset yang dianggapnya overvalued.
  • Arbitrase Makroekonomi: Menganalisis kebijakan ekonomi suatu negara untuk menentukan pergerakan mata uang atau saham.
  • Spekulasi Berbasis Geopolitik: Menggunakan perubahan politik sebagai indikator perubahan pasar.

Strategi ini membuatnya memperoleh keuntungan miliaran dolar tetapi juga menuai kritik, terutama dari pemerintah negara-negara yang ekonominya terkena dampak buruk akibat spekulasinya.

Black Wednesday: Bagaimana Soros “Meruntuhkan” Bank of England?

Pada 16 September 1992, Soros melakukan short selling besar-besaran terhadap pound sterling, memanfaatkan kelemahan fundamental dalam mekanisme European Exchange Rate Mechanism (ERM).

Bank of England mencoba mempertahankan nilai tukar pound dengan membeli miliaran pound di pasar terbuka, tetapi akhirnya gagal. Dampaknya:

  • Soros menghasilkan keuntungan lebih dari $1 miliar.
  • Bank of England kehilangan sekitar £3,3 miliar.
  • Inggris keluar dari ERM dan mendevaluasi pound.

Kasus ini menunjukkan bagaimana spekulasi keuangan dapat mengguncang ekonomi suatu negara secara signifikan.

Krisis Keuangan Asia 1997: Apakah Soros Bersalah?

Banyak pihak menuduh Soros sebagai dalang di balik Krisis Moneter Asia 1997, khususnya di Thailand dan Indonesia. Saat itu, mata uang baht Thailand dan rupiah Indonesia mengalami devaluasi besar setelah aksi spekulasi di pasar keuangan.

  • Thailand: Soros dituduh melakukan spekulasi besar terhadap baht, yang akhirnya menyebabkan Thailand melepas mata uangnya dari sistem kurs tetap.
  • Indonesia: Krisis ini berujung pada jatuhnya pemerintahan Soeharto pada 1998.

Namun, beberapa ekonom berpendapat bahwa krisis ini lebih disebabkan oleh fundamental ekonomi yang lemah dan utang luar negeri yang berlebihan, bukan semata-mata oleh aksi Soros.

Kontroversi Global: Dari Hungaria hingga Rusia

Selain dunia keuangan, Soros juga aktif dalam dunia filantropi melalui Open Society Foundations (OSF), yang mendanai berbagai organisasi pro-demokrasi. Namun, banyak pemerintah menuduhnya memiliki agenda politik tersembunyi:

  • Hungaria (2018): Pemerintah Viktor Orbán melarang kegiatan OSF karena dianggap mendukung imigrasi ilegal.
  • Rusia (2015): OSF dilarang karena dianggap sebagai “ancaman terhadap keamanan nasional”.
  • India (2023): Pemerintah menuduh Soros berupaya melemahkan demokrasi India melalui pendanaan kelompok oposisi.

Kritik terhadap Soros sering kali bercampur dengan teori konspirasi, terutama dari kelompok kanan yang menuduhnya sebagai dalang di balik berbagai protes politik dan perubahan rezim di berbagai negara.

Dampak dan Warisan George Soros

Apakah Soros seorang spekulan jenius atau dalang krisis global tergantung pada perspektif yang diambil.

Di satu sisi, ia adalah investor ulung yang memahami kelemahan sistem ekonomi global dan memanfaatkannya. Di sisi lain, aksi spekulasinya sering kali memiliki dampak negatif bagi negara yang terkena dampaknya.

Faktanya, peran Soros dalam dunia keuangan dan politik tidak dapat diabaikan. Keputusannya dalam berinvestasi dan mendukung gerakan sosial telah membentuk dinamika global yang kita lihat hari ini.

Kesimpulan

George Soros adalah figur yang kompleks: seorang investor sukses, filantropis, dan tokoh kontroversial.

Ia menggunakan pemahamannya tentang pasar untuk meraih keuntungan besar, tetapi juga telah berkontribusi dalam mendukung berbagai gerakan demokrasi.

Suka atau tidak, pengaruhnya terhadap dunia keuangan dan politik tetap menjadi topik yang terus diperdebatkan.

klik link untuk lihat Video nya. george soros

Share This Article