Kenapa Gen Z Tergila-gila dengan Grandma Core? Simak Alasannya!

Disda Hendri Yosuki
6 Min Read
Kenapa Gen Z Tergila-gila dengan Grandma Core? Simak Alasannya! (Ilustrasi)

Wawancara Singkat dengan Fashion Influencer Gen Z

Biar lebih seru, kita ajak ngobrol salah satu fashion influencer Gen Z yang lagi hits banget, yaitu Sarah (@sarahfash). Yuk, kita simak wawancaranya!

Q: Hai Sarah! Bisa cerita sedikit kenapa kamu suka banget sama gaya Grandma Core?

Sarah: Hai! Aku suka banget sama Grandma Core karena gaya ini unik dan beda dari yang lain.

Selain itu, aku punya banyak kenangan manis sama nenek aku, jadi pake baju dengan gaya ini bikin aku merasa lebih dekat sama dia.

Plus, aku suka thrifting, jadi banyak banget item yang aku dapatkan dari thrift shop.

Q: Apa tips mix and match ala Sarah untuk gaya Grandma Core?

Sarah: Tips dari aku, jangan takut buat mix and match warna dan motif!

Misalnya, aku suka banget pake cardigan rajut warna pastel dengan rok floral.

Tambahin aksesori vintage seperti kalung mutiara atau anting-anting besar biar makin keren.

Jangan lupa juga, kenyamanan tetap nomor satu!

Q: Menurut kamu, kenapa Gen Z lainnya juga suka Grandma Core?

Sarah: Menurut aku, selain karena unik dan nostalgia, Gen Z juga lebih peduli sama lingkungan.

Dengan mengadopsi gaya ini, kita bisa lebih banyak pakai barang thrift dan mengurangi fast fashion.

Jadi, kita bisa tampil stylish sekaligus mendukung sustainability.

Tips Mix and Match Gaya Grandma Core

Sekarang, yuk kita bahas gimana cara mix and match gaya Grandma Core biar kalian bisa tampil maksimal!

  1. Cardigan Rajut + Dress Floral
    Mulailah dengan memilih dress bermotif bunga-bunga. Tambahkan cardigan rajut dengan warna senada. Jangan lupa pakai sepatu Mary Jane dan tambahkan aksesori seperti kalung atau gelang vintage. Look ini cocok banget buat jalan-jalan santai atau nongkrong bareng teman-teman.
  2. Blouse Vintage + Rok Midi
    Pilih blouse dengan motif polkadot atau bunga-bunga kecil. Padukan dengan rok midi yang memiliki warna kontras tapi tetap senada. Tambahkan ikat pinggang dengan detail unik dan sepatu Mary Jane. Penampilan ini bisa kalian pakai untuk acara semi-formal atau kencan romantis.
  3. Sweater Oversized + Celana Jeans
    Gaya ini cocok buat kalian yang suka tampil santai tapi tetap stylish. Pilih sweater oversized dengan warna pastel. Padukan dengan celana jeans high-waist dan sepatu loafers. Tambahkan aksesori seperti kacamata bulat dan tote bag dengan motif floral.
  4. Rok Maxi + Top Berkerah
    Pilih rok maxi dengan motif bunga-bunga besar. Padukan dengan top berkerah yang simpel. Tambahkan kalung mutiara dan sepatu sandal dengan sedikit hak. Look ini cocok banget buat acara formal atau pesta kebun.
  5. Layering dengan Scarf
    Scarf bisa jadi salah satu elemen penting dalam gaya Grandma Core. Kalian bisa menggunakannya sebagai aksesoris leher, headband, atau bahkan ikat pinggang. Pilih scarf dengan motif yang menarik dan warna yang kontras untuk memberikan sentuhan ekstra pada outfit kalian.

Penutup

Grandma Core adalah tren fashion yang unik dan menarik, memberikan kebebasan untuk berekspresi dengan gaya yang berbeda dari fashion mainstream.

Dengan menggabungkan elemen-elemen seperti cardigan rajut, rok floral, dan aksesori vintage, kalian bisa tampil stylish dan stand out.

Jangan takut untuk bereksperimen dan menemukan gaya Grandma Core versi kalian sendiri!

Share This Article
Disda Hendri Yosuki adalah seorang penulis lepas yang fokus terhadap hal-hal menarik dan trend, tidak menutup kemungkinan bagi dirinya untuk menulis semua isu bahkan bisa dibilang bisa menulis semua niche tulisan. Bisa menulis berita, esai, opini, bahkan seni, desain, wisata, hingga resep. Isu-isu kekinian juga tak luput dari pandangannya. Hukum, Sosial, Ekonomi, juga dikuasai. Sehingga Disda Hendri Yosuki bisa dikatakan sebagai orang yang mempunyai authority kepenulisan yang baik. Disda Hendri Yosuki juga tidak hanya menulis di satu situs website, tetapi juga menulis di banyak website media, baik yang sudah ekspert maupun yang masih merintis. Karena bagi Disda Hendri Yosuki, menulis ialah hidup dan hidup harus diperjuangkan.