Mengapa Rumah Sri Mulyani Dijarah Massa? Mengupas Desain Rumah Hingga Harta Kekayaan Menteri Keuangan

Disda Hendri Yosuki
By
Disda Hendri Yosuki
Disda Hendri Yosuki adalah seorang penulis lepas yang fokus terhadap hal-hal menarik dan trend, tidak menutup kemungkinan bagi dirinya untuk menulis semua isu bahkan bisa dibilang...
4 Min Read
Bukan Hanya Eko dan Uya: Mengupas Gaya Desain Rumah Sri Mulyani dan Pejabat yang Dijarah dalam Satu Malam (Ilustrasi)

proestate – Di tengah gelombang demonstrasi yang memanas, kabar penjarahan rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengejutkan publik.

Meskipun dikenal sebagai salah satu pejabat paling berintegritas, rumahnya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, ikut menjadi sasaran amarah massa.

Mengapa aset seorang menteri yang banyak dihormati justru menjadi target? Di balik kronologi pilu ini, ada narasi tentang kekayaan dan sentimen publik yang perlu diungkap.

Artikel ini akan mengupas kronologi penjarahan, menilik harta kekayaan sang menteri, serta menjawab pertanyaan mengapa rumahnya menjadi sasaran, meskipun detail desain interiornya tidak diketahui publik.

Kronologi Pilu: Ketika Kemegahan Jadi Sasaran Amarah Massa

Menurut laporan dari berbagai sumber media seperti Tempo.co dan CNN Indonesia, peristiwa penjarahan terjadi pada Minggu, 31 Agustus 2025, dini hari.

Setelah demonstrasi utama mereda, sekelompok massa justru mengarahkan amarah mereka ke permukiman para pejabat. Rumah Sri Mulyani menjadi salah satu target utama.

  • Dampak Kerusakan: Pagar rumah Sri Mulyani dilaporkan dijebol paksa dan rumah porak-poranda. Massa merangsek masuk dan menjarah berbagai barang.
  • Barang yang Dijarah: Tidak hanya barang berharga seperti lukisan dan karpet, beberapa barang elektronik seperti AC dan dispenser juga ikut diangkut. Laporan menyebutkan bahwa penjarahan ini terjadi secara sporadis, dengan beberapa perabotan rusak dan tergeletak di jalanan.

Mengapa Rumah Sri Mulyani? Harta dan Sentimen Publik

Berbeda dengan Eko Patrio dan Uya Kuya yang sering mengekspos rumahnya, detail desain dan interior rumah Sri Mulyani hampir tidak pernah dipublikasikan.

Namun, sebagai pejabat negara, harta kekayaannya tercatat jelas dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), yang bisa diakses publik.

  • Faktor Kekayaan: Dengan total harta mencapai Rp92,85 miliar, Sri Mulyani adalah salah satu pejabat terkaya. Meskipun banyak hartanya berasal dari aset properti di dalam maupun luar negeri, kekayaan yang terekspos ini bisa jadi menjadi simbol ketidakadilan di mata sebagian massa yang kecewa.
  • Simbol Pemerintahan: Sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani adalah representasi langsung dari kebijakan ekonomi pemerintah. Massa yang marah terhadap isu ekonomi, yang menjadi salah satu pemicu demo, kemungkinan melihat asetnya sebagai target simbolis dari ketidakpuasan mereka terhadap pemerintah.

Kejutan di Balik Tragedi: Barang Jarahan yang Dikembalikan Warga

Di tengah peristiwa yang penuh amarah ini, ada sebuah kisah unik yang menunjukkan sisi lain dari masyarakat.

Berita dari Beritasatu.com melaporkan bahwa beberapa warga yang menemukan barang-barang hasil jarahan di jalanan, memilih untuk mengembalikannya ke kantor polisi. Beberapa barang yang dikembalikan termasuk dispenser dan barang elektronik lainnya.

Tindakan ini memberikan perspektif baru, bahwa tidak semua warga ikut andil dalam penjarahan, dan masih ada sebagian yang menolak mengambil keuntungan dari situasi yang kacau.

Kesimpulan

Penjarahan rumah Sri Mulyani lebih dari sekadar tindak kriminal; itu adalah cerminan dari kompleksitas hubungan antara publik, pejabat, dan isu sosial.

Meskipun propertinya tidak diekspos seperti rumah-rumah artis lainnya, posisinya sebagai Menteri Keuangan dan harta kekayaannya menjadikannya target simbolis yang tak terhindarkan.

Peristiwa ini menjadi pengingat yang menyakitkan akan kerapuhan aset pribadi di tengah gelombang amarah publik.

Share This Article