Pickme Artinya dalam Bahasa Gaul: Menyelami Dunia Slang Anak Muda

Disda Hendri Yosuki
7 Min Read
Pickme Artinya dalam Bahasa Gaul: Menyelami Dunia Slang Anak Muda

ProEstate.id – Hai, teman-teman! Pasti kalian sering dengar kata “pickme” dalam berbagai obrolan atau postingan di media sosial.

Tapi, sudah tahu belum sebenarnya apa arti “pickme” dalam bahasa gaul?

Nah, di artikel kali ini kita akan bahas tuntas tentang istilah “pickme”, asal-usulnya, dan bagaimana kata ini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, kita mulai!

Apa Itu “Pickme”?

“Pickme” adalah istilah dalam bahasa gaul yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang berperilaku atau menunjukkan dirinya seolah-olah mereka sangat menginginkan perhatian atau penerimaan dari orang lain, sering kali dengan cara yang agak berlebihan atau tidak autentik.

Orang yang “pickme” biasanya berusaha keras untuk terlihat menarik atau layak untuk dipilih, baik dalam konteks hubungan personal, persahabatan, atau bahkan dalam konteks sosial yang lebih luas.

Asal Usul Istilah

Istilah “pickme” awalnya muncul di platform online dan media sosial, terutama di kalangan pengguna internet yang aktif.

Dalam banyak kasus, istilah ini digunakan untuk menggambarkan perilaku yang dianggap tidak jujur atau berusaha terlalu keras untuk mendapatkan validasi dari orang lain.

Mengapa Orang Bisa Jadi “Pickme”?

Perilaku “pickme” bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Beberapa di antaranya termasuk keinginan untuk diterima dalam kelompok sosial, ketidakamanan diri, atau bahkan pengaruh budaya populer yang menekankan pentingnya penampilan dan validasi eksternal.

Faktor-faktor yang Mendorong Perilaku “Pickme”

  1. Ketidakamanan Diri: Orang yang merasa tidak aman sering kali berusaha keras untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain sebagai cara untuk mengatasi perasaan tidak cukup baik atau tidak layak.
  2. Keinginan untuk Diterima: Dalam banyak kasus, terutama di kalangan remaja, ada keinginan kuat untuk diterima oleh kelompok teman sebaya, yang bisa mendorong seseorang untuk berperilaku “pickme”.
  3. Pengaruh Media Sosial: Media sosial sering kali menampilkan standar kecantikan atau perilaku tertentu yang bisa membuat seseorang merasa perlu untuk berusaha keras agar terlihat menarik atau populer.
  4. Budaya Populer: Budaya populer, termasuk film, musik, dan acara televisi, sering kali mempromosikan gambaran tentang apa yang dianggap menarik atau layak untuk dipilih, yang bisa memengaruhi perilaku individu.

Contoh Perilaku “Pickme”

Perilaku “pickme” bisa muncul dalam berbagai bentuk, tergantung pada konteks dan situasinya.

Berikut beberapa contoh perilaku “pickme” yang sering ditemui:

1. Berusaha Terlalu Keras untuk Menarik Perhatian

Misalnya, seseorang yang selalu mencari cara untuk menjadi pusat perhatian dalam percakapan atau situasi sosial, sering kali dengan cara yang berlebihan atau tidak jujur.

2. Menyatakan Perilaku yang Tidak Autentik

Seorang “pickme” mungkin akan menunjukkan minat atau preferensi yang tidak mereka rasakan hanya untuk menarik perhatian atau persetujuan dari orang lain.

3. Mengabaikan Kebutuhan Sendiri demi Validasi Eksternal

Orang yang berperilaku “pickme” mungkin akan mengabaikan kebutuhan atau perasaan mereka sendiri demi mendapatkan validasi atau penerimaan dari orang lain.

Dampak dari Perilaku “Pickme”

Perilaku “pickme” bisa memiliki dampak yang berbeda-beda, tergantung pada bagaimana perilaku ini diterima oleh orang lain dan konteks sosial di mana perilaku tersebut muncul.

1. Kehilangan Autentisitas

Salah satu dampak utama dari perilaku “pickme” adalah hilangnya keaslian atau autentisitas seseorang.

Orang yang terlalu fokus pada validasi eksternal mungkin kehilangan identitas atau merasa terputus dari diri mereka yang sebenarnya.

2. Hubungan yang Tidak Sehat

Perilaku “pickme” bisa menciptakan dinamika yang tidak sehat dalam hubungan interpersonal, baik itu dalam persahabatan, keluarga, atau hubungan romantis.

Orang lain mungkin merasa tidak nyaman atau tidak dihargai jika mereka merasa bahwa seseorang terlalu bergantung pada validasi eksternal.

3. Perasaan Tidak Puas

Meskipun seseorang mungkin mendapatkan validasi eksternal, perilaku “pickme” sering kali tidak membawa kepuasan jangka panjang.

Orang yang terlalu bergantung pada validasi eksternal mungkin merasa kosong atau tidak puas meskipun mereka mendapatkan perhatian yang mereka inginkan.

Cara Mengatasi Perilaku “Pickme”

Jika kamu merasa bahwa perilaku “pickme” sedang mempengaruhi hidupmu, ada beberapa langkah yang bisa kamu coba untuk mengurangi ketergantungan pada validasi eksternal dan meningkatkan autentisitasmu.

1. Meningkatkan Kesadaran Diri

Salah satu langkah pertama adalah meningkatkan kesadaran diri.

Cobalah untuk memahami mengapa kamu merasa perlu untuk mendapatkan validasi eksternal dan bagaimana perasaan ini mempengaruhi perilakumu.

2. Fokus pada Keaslian

Cobalah untuk fokus pada keaslian dan menjadi dirimu sendiri.

Ini bisa berarti menunjukkan minat dan preferensi yang sebenarnya, bahkan jika mereka tidak sesuai dengan harapan atau preferensi orang lain.

3. Mengurangi Ketergantungan pada Validasi Eksternal

Berusaha untuk mengurangi ketergantungan pada validasi eksternal.

Ini bisa melibatkan menerima dirimu apa adanya dan menghargai dirimu tanpa perlu persetujuan dari orang lain.

4. Membangun Hubungan yang Sehat

Fokus pada membangun hubungan yang sehat dan mendukung.

Carilah hubungan yang memberikan kamu dukungan dan pengakuan tanpa mengharuskanmu untuk berperilaku tidak autentik.

5. Berlatih Mindfulness

Praktik mindfulness atau kesadaran penuh bisa membantu kamu untuk lebih fokus pada saat ini dan mengurangi kecenderungan untuk berperilaku berdasarkan kebutuhan eksternal.

Kesimpulan

“Pickme” adalah istilah dalam bahasa gaul yang menggambarkan seseorang yang berusaha keras untuk mendapatkan perhatian atau penerimaan dari orang lain, sering kali dengan cara yang tidak autentik.

Perilaku ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk ketidakamanan diri, keinginan untuk diterima, dan pengaruh media sosial.

Meskipun mendapatkan validasi eksternal bisa memberikan rasa kepuasan sementara, penting untuk fokus pada keaslian dan membangun hubungan yang sehat.

Dengan meningkatkan kesadaran diri dan mengurangi ketergantungan pada validasi eksternal, kita bisa membangun kehidupan yang lebih autentik dan memuaskan.

Semoga artikel ini bisa memberikan gambaran yang jelas tentang arti “pickme” dalam bahasa gaul serta bagaimana cara mengatasi perilaku ini.

Sampai jumpa di artikel berikutnya, dan tetaplah menjadi dirimu yang autentik!

Share This Article
Disda Hendri Yosuki adalah seorang penulis lepas yang fokus terhadap hal-hal menarik dan trend, tidak menutup kemungkinan bagi dirinya untuk menulis semua isu bahkan bisa dibilang bisa menulis semua niche tulisan. Bisa menulis berita, esai, opini, bahkan seni, desain, wisata, hingga resep. Isu-isu kekinian juga tak luput dari pandangannya. Hukum, Sosial, Ekonomi, juga dikuasai. Sehingga Disda Hendri Yosuki bisa dikatakan sebagai orang yang mempunyai authority kepenulisan yang baik. Disda Hendri Yosuki juga tidak hanya menulis di satu situs website, tetapi juga menulis di banyak website media, baik yang sudah ekspert maupun yang masih merintis. Karena bagi Disda Hendri Yosuki, menulis ialah hidup dan hidup harus diperjuangkan.