[PUISI] Elegi Senja di Taman Rindu

diratama
1 Min Read
[PUISI] Elegi Senja di Taman Rindu (Ilustrasi)

Di hamparan senja yang sunyi,
Angin berbisik lirih di telinga waktu,
Menyampaikan cerita-cerita kuno,
Yang terlupakan dalam kepenatan zaman.

Sungguh, bagaimana aku bisa melupakan
Desiran harpa yang dulu mengalun merdu,
Memecah kesunyian malam yang kelam,
Menyulam mimpi di mata yang terpejam.

Namun kini, hanya kehampaan yang ada,
Di antara reruntuhan kenangan yang pudar,
Seperti bayang-bayang yang tak lagi berarti,
Menyisakan luka di sanubari yang sunyi.

Oh, betapa indahnya jika waktu bisa berhenti,
Dan aku bisa merangkai kembali masa lalu,
Menjadi serpihan-serpihan yang bersemi kembali,
Di taman rindu yang terlupakan dalam dada.

Tetapi, nyatakanlah kenyataan yang menyakitkan,
Bahwa tiap detik telah memudar, tak kembali,
Meninggalkan jejak-jejak yang terkoyak dan rapuh,
Sebagai saksi bisu kehidupan yang pernah berlalu.

Di sini aku berdiri, dalam malam yang sunyi,
Meratapi kehilangan yang tak terucapkan,
Di tengah hamparan hampa dan kenangan pudar,
Mencari makna dalam kesunyian dan duka.

Namun, biarkanlah hati ini tetap menyala,
Menyulam harapan di antara reruntuhan,
Menyirami bunga-bunga harapan yang layu,
Dalam taman yang dipenuhi cahaya kegelapan.

2024

Share This Article
Pecinta Bahasa yang Elegan dan Santun, Menyukai Sastra dan Hal-hal Unik.