proestate.id – Jepang, negara yang dikenal dengan teknologi canggih dan budaya kaya, juga memiliki sisi gelap yang tak bisa diabaikan: ancaman gempa bumi besar.
Berdasarkan laporan terbaru dari pemerintah Jepang, ada kemungkinan hingga 80% bahwa gempa bumi berkekuatan 8 hingga 9 magnitudo akan terjadi di zona Nankai Trough dalam 30 tahun ke depan.
Prediksi ini mengungkapkan potensi dampak yang mengerikan, termasuk korban jiwa hingga 298.000 orang dan kerugian ekonomi mencapai 270 triliun yen, setara dengan hampir setengah dari Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang.
Zona Nankai Trough: Pusat Ancaman Seismik
Nankai Trough adalah zona subduksi aktif di sepanjang pantai selatan Jepang, tempat lempeng Laut Filipina bertabrakan dengan lempeng Eurasia.
Wilayah ini telah menjadi sumber beberapa gempa bumi paling destruktif dalam sejarah Jepang, termasuk gempa besar tahun 1707 yang memicu tsunami dahsyat dan bahkan mempengaruhi aktivitas Gunung Fuji.
Laporan pemerintah menunjukkan bahwa gempa di Nankai Trough dapat menghasilkan tsunami setinggi 30 meter, menghancurkan lebih dari 2 juta bangunan, dan menyebabkan banjir besar di wilayah pesisir.
Dalam skenario terburuk, gempa ini diperkirakan terjadi pada malam musim dingin, yang dapat meningkatkan jumlah korban akibat kesulitan evakuasi dan suhu dingin.
Pelajaran dari Masa Lalu
Jepang telah menghadapi berbagai bencana gempa bumi besar sebelumnya, seperti Gempa Tohoku tahun 2011 yang berkekuatan 9.0 magnitudo.
Peristiwa ini menewaskan lebih dari 15.000 orang dan menyebabkan kehancuran besar, termasuk krisis nuklir di Fukushima. Tragedi tersebut menjadi pengingat akan pentingnya kesiapan menghadapi bencana alam.
Sejarah juga mencatat gempa Kobe tahun 1995 (6.9 magnitudo) yang menewaskan lebih dari 6.400 orang serta Gempa Kanto tahun 1923 (7.9 magnitudo) yang menyebabkan lebih dari 140.000 korban jiwa.
Pengalaman ini mendorong Jepang untuk memperkuat infrastruktur dan meningkatkan sistem peringatan dini.
Upaya Mitigasi dan Tantangan
Meskipun Jepang telah melakukan berbagai langkah untuk mengurangi dampak bencana, seperti pembangunan dinding laut dan fasilitas evakuasi tsunami, laporan terbaru menunjukkan bahwa langkah-langkah ini belum cukup untuk mencapai target pengurangan korban hingga 80%.
Tingkat evakuasi yang rendah menjadi salah satu faktor utama; hanya sekitar 20% penduduk yang diperkirakan akan segera mengungsi saat tsunami terjadi.
Namun demikian, peningkatan tingkat evakuasi menjadi 70% dapat secara signifikan mengurangi jumlah korban tewas akibat tsunami dari perkiraan awal sebesar 215.000 menjadi sekitar 94.000 orang.
Selain itu, penguatan bangunan melalui retrofit seismik juga telah membantu mengurangi jumlah bangunan yang diperkirakan rusak total.
Dampak Ekonomi dan Sosial
Selain korban jiwa, gempa bumi besar di Nankai Trough dapat membawa dampak ekonomi yang luar biasa. Kerugian ekonomi diperkirakan mencapai hingga $1.8 triliun USD, termasuk kerusakan pada infrastruktur vital seperti pelabuhan, jalan raya, dan fasilitas industri.
Hal ini dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi nasional serta global, mengingat posisi Jepang sebagai salah satu ekonomi terbesar dunia.
Ancaman gempa bumi besar di Jepang bukan hanya masalah lokal tetapi juga global, mengingat implikasinya terhadap ekonomi dunia dan ketahanan bencana.
Bagaimana menurut Anda? Apakah langkah-langkah mitigasi saat ini sudah cukup? Bagaimana kita sebagai masyarakat dunia dapat mendukung upaya Jepang dalam menghadapi ancaman ini? Mari berdiskusi lebih lanjut tentang pentingnya kesiapan menghadapi bencana alam di era modern!