proestate.id – Akar pohon yang tumbuh tanpa kendali di sekitar rumah sering kali menjadi ancaman tersembunyi bagi fondasi bangunan. Kerusakan yang diakibatkan oleh penetrasi akar ke dalam struktur pondasi tidak hanya berdampak pada stabilitas rumah, tetapi juga dapat menimbulkan biaya perbaikan yang signifikan.
Mengapa Akar Pohon Bisa Merusak Fondasi?
Akar pohon secara alami akan mencari sumber air dan nutrisi di dalam tanah. Jika pohon ditanam terlalu dekat dengan bangunan, akar yang tumbuh menjalar dapat menembus atau mengangkat fondasi, menyebabkan retakan, pergeseran struktur, bahkan kerusakan permanen pada rumah.
Jenis pohon dengan akar agresif seperti beringin, cemara, atau karet memiliki potensi paling besar untuk menimbulkan masalah ini.
Strategi Pencegahan: Dari Pemilihan Pohon Hingga Teknologi Root Barrier
1. Pemilihan Jenis Pohon yang Tepat
Langkah awal yang paling mendasar adalah memilih jenis pohon yang akarnya tidak agresif. Pohon dengan akar serabut yang tidak menyebar jauh, seperti palem atau mangga, lebih aman ditanam di sekitar rumah dibanding beringin atau karet.
Konsultasi dengan ahli tanaman atau arborist sebelum menanam pohon besar sangat disarankan untuk memastikan keamanan fondasi rumah di masa depan.
2. Menentukan Jarak Penanaman yang Aman
Jarak ideal antara pohon dan fondasi rumah sangat bergantung pada jenis dan ukuran pohon saat dewasa. Sebagai aturan umum, semakin besar pohon, semakin jauh jarak yang dibutuhkan. Disarankan untuk menanam pohon minimal 1,5 hingga 2 meter dari fondasi, atau lebih jauh untuk pohon berakar besar. Penanaman terlalu dekat hampir pasti akan meningkatkan risiko akar merusak fondasi.
Baca juga: cara-merawat-pohon-peneduh-agar-tetap-sehat-dan-aman-untuk-rumah
3. Teknik Root Barrier (Penghalang Akar)
Root barrier adalah solusi modern yang terbukti efektif dalam mengendalikan arah pertumbuhan akar. Penghalang ini dipasang di antara pohon dan fondasi rumah saat penanaman, menggunakan bahan tahan lama seperti plastik tebal, geotekstil, atau PVC yang tidak mudah ditembus akar.
Root barrier akan memaksa akar tumbuh ke arah lain, sehingga tidak merusak struktur bangunan di sekitarnya.
“Teknik penanaman pohon dengan root barrier adalah metode di mana penghalang akar ditempatkan di sekitar sistem akar pohon saat penanaman, untuk mengendalikan arah pertumbuhan akar dan mencegah kerusakan pada struktur sekitarnya seperti bangunan, trotoar, atau saluran pipa.”
4. Pembuatan Parit atau Lubang Penghalang
Jika pohon sudah terlanjur tumbuh dekat fondasi, tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan menggali parit sedalam 1,2–1,3 meter di antara pohon dan fondasi, lalu memasang plastik PVC sebagai penghalang akar.
Langkah ini efektif untuk memutus jalur pertumbuhan akar menuju fondasi. Setelah pemasangan, tutup kembali lubang dengan tanah dan periksa secara berkala untuk memastikan tidak ada akar yang menembus penghalang.
5. Pemangkasan dan Perawatan Rutin
Pohon yang dirawat dengan baik cenderung memiliki akar yang lebih terkendali. Pemangkasan cabang yang terlalu besar atau tumbuh tidak seimbang akan mencegah pohon menjadi terlalu besar, sehingga akarnya tidak berkembang terlalu jauh. Selain itu, pencabutan tunas akar yang muncul di sekitar fondasi harus dilakukan secara rutin.
6. Pengelolaan Irigasi dan Kelembaban Tanah
Akar pohon cenderung tumbuh lebih agresif di area yang lembab. Oleh karena itu, sistem irigasi atau saluran air di sekitar rumah harus dirancang agar tidak memberikan kelembaban berlebih di area dekat fondasi6. Dengan mengelola kelembaban tanah, akar pohon tidak terdorong untuk mencari air hingga ke bawah fondasi.
7. Penggunaan Herbisida Sistemik (Jika Diperlukan)
Pada kasus tertentu, terutama jika pohon sudah ditebang namun akar masih hidup dan tumbuh tunas, penggunaan herbisida sistemik dapat menjadi solusi. Herbisida yang mengandung triclopyr dan glifosat efektif untuk mematikan akar dan tunas yang tidak diinginkan. Namun, penggunaan bahan kimia harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mencemari lingkungan sekitar.
8. Pengecekan dan Monitoring Berkala
Pemeriksaan rutin terhadap kondisi fondasi sangat penting untuk mendeteksi masalah sejak dini. Jika ditemukan retakan atau pergeseran pada fondasi, segera periksa apakah penyebabnya adalah akar pohon. Deteksi dini akan memudahkan penanganan sebelum kerusakan menjadi lebih parah dan mahal.
Studi Kasus dan Efektivitas Teknik Pencegahan
Penggunaan root barrier di kota-kota besar dan rumah modern telah terbukti efektif dalam mencegah kerusakan infrastruktur akibat akar pohon.
Selain itu, banyak kasus di mana pembuatan parit penghalang dan pemilihan jenis pohon yang tepat berhasil menjaga fondasi rumah tetap aman selama puluhan tahun.
Tantangan dan Solusi Jangka Panjang
Meskipun berbagai teknik di atas terbukti efektif, tantangan utama adalah konsistensi dalam pemeliharaan dan monitoring. Banyak pemilik rumah yang lalai melakukan pemeriksaan rutin, sehingga kerusakan baru disadari ketika sudah parah.
Solusi jangka panjang adalah edukasi berkelanjutan tentang pentingnya penataan lanskap yang aman dan konsultasi dengan ahli sebelum menanam pohon besar di sekitar rumah.
Akar pohon yang merusak fondasi rumah adalah masalah nyata yang dapat dicegah dengan pengetahuan dan tindakan yang tepat. Mulai dari pemilihan jenis pohon, penentuan jarak tanam, pemasangan root barrier, hingga perawatan dan monitoring rutin, semua langkah ini harus dijalankan secara konsisten.
Investasi pada pencegahan jauh lebih murah dan efektif dibandingkan biaya perbaikan fondasi yang rusak.
Dengan menerapkan teknik-teknik yang telah terbukti secara ilmiah dan praktik, rumah Anda akan tetap kokoh dan aman dari ancaman akar pohon di masa depan. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli jika menemukan tanda-tanda awal kerusakan, karena pencegahan selalu lebih baik daripada perbaikan.