proestate.id – Drama Bidaah, yang juga dikenal dengan judul Broken Heaven, telah mencuri perhatian publik, terutama di media sosial seperti TikTok.
Sejak tayang perdana pada 6 Maret 2025, drama ini berhasil menarik perhatian warganet di Malaysia dan Indonesia berkat tema yang diangkat dan karakter Walid yang viral.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sinopsis drama ini, karakter-karakter kunci, serta dampak sosial yang ditimbulkannya.
Tema dan Alur Cerita
Drama Bidaah mengisahkan tentang Baiduri, seorang perempuan muda yang terjebak dalam sekte keagamaan bernama Jihad Ummah, yang dipimpin oleh Walid Muhammad.
Pada awalnya, ajaran kelompok ini terlihat religius dan penuh nilai spiritual, namun seiring berjalannya waktu, Baiduri menyadari adanya praktik-praktik menyimpang yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Praktik tersebut termasuk pernikahan paksa dan tuntutan untuk tunduk sepenuhnya kepada pemimpin sekte.
Hambali, putra Walid yang baru pulang dari Yaman, menjadi sosok penting dalam cerita ini. Ia menyadari bahwa ajaran ayahnya telah menyimpang dan berkolaborasi dengan Baiduri untuk membongkar kebenaran serta menyelamatkan masyarakat dari pengaruh negatif sekte tersebut[1][6].
Walid Muhammad, diperankan oleh aktor senior Faizal Hussein, adalah tokoh utama dalam drama ini.
Karakter Walid dikenal karismatik namun manipulatif, menggunakan pesonanya untuk menarik pengikut sekaligus menerapkan ajaran sesat.
Salah satu adegan paling viral adalah ketika Walid meminta para wanita untuk menutup mata dan membayangkan wajahnya sambil berdzikir, sebuah tindakan yang dianggap kontroversial dan mengundang banyak reaksi dari warganet.
Kepopuleran Walid di media sosial bukan hanya karena alur cerita yang menarik, tetapi juga karena beberapa adegan lucu dan unik yang menjadi bahan meme dan parodi.
Misalnya, dialog “Walid nak Dewi boleh?” (Bolehkah Walid memiliki Dewi?) menjadi lelucon di kalangan pengguna TikTok.
Bidaah tidak hanya sekadar drama hiburan; ia juga menggugah kesadaran tentang bahaya penyimpangan ajaran agama.
Melalui karakter Baiduri dan Hambali, drama ini menunjukkan perjuangan melawan ketidakadilan dan penindasan yang sering kali dialami perempuan dalam konteks keagamaan.
Baiduri menjadi simbol keberanian dalam menghadapi tantangan besar demi membela kebenaran dan keadilan.
Drama ini menciptakan ruang bagi penonton untuk merenungkan bagaimana ajaran sesat dapat menyesatkan orang-orang yang sebenarnya ingin beribadah dengan benar.
Selain itu, Bidaah juga mengajak penonton untuk berdiskusi tentang realitas sosial saat ini terkait dengan penyimpangan agama yang masih terjadi di masyarakat.
Drama Bidaah menawarkan lebih dari sekadar hiburan; ia memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya memahami ajaran agama dengan benar dan waspada terhadap kelompok-kelompok yang menyimpang.
Dengan karakter Walid yang viral, drama ini berhasil menarik perhatian banyak orang dan memicu diskusi mengenai tema-tema kontroversial.