Cek Harga Tanah Dunia: Dari Goten Swedia hingga Jakarta, Mana yang Terjangkau?

Disda Hendri Yosuki
6 Min Read

ProEstate.id – Ketika membahas properti, khususnya tanah, salah satu aspek yang paling sering diperhatikan adalah harga. Tanah merupakan aset investasi yang nilainya cenderung meningkat dari waktu ke waktu.

Namun, faktor seperti lokasi, infrastruktur, dan kebijakan pemerintah membuat harga tanah berbeda di setiap negara.

saya akan mengupas harga tanah di beberapa wilayah dunia, membandingkan kota-kota seperti Goten di Swedia hingga Jakarta di Indonesia, serta menjelaskan penyebab dan dampak dari perbedaan harga tersebut.

Apakah harga tanah di kota Anda lebih terjangkau dibandingkan wilayah lain di dunia?

Harga Tanah di Berbagai Negara: Fakta dan Data

Berdasarkan data terbaru, harga tanah per meter persegi di berbagai negara sangat bervariasi:

NegaraWilayah/KotaBenuaHarga Tanah per Meter Persegi (USD)Harga Tanah per Meter Persegi (IDR)
SwediaGotenEropa0.09Rp1.548
ItaliaSambucaEropa1.0Rp17.200
JepangTokyo SuburbanAsia100Rp1.720.000
KambojaPhnom PenhAsia70Rp1.204.000
MalaysiaKuala LumpurAsia100Rp1.720.000
TurkiIstanbulEropa/Asia4,500Rp77.400.000
Amerika SerikatLos AngelesAmerika Utara3,000Rp51.600.000
BrasilSão PauloAmerika Selatan50Rp860.000
AustraliaSydneyOseania5,000Rp86.000.000
Afrika SelatanCape TownAfrika10Rp172.000
IndonesiaJakartaAsia225Rp3.870.000

Faktor yang Mempengaruhi Harga Tanah

  1. Ketersediaan Lahan dan Lokasi Strategis
    Lokasi menjadi salah satu penentu utama harga tanah. Kota-kota seperti Sydney atau Los Angeles memiliki keterbatasan lahan karena pembangunan yang pesat dan padatnya populasi. Sebaliknya, wilayah seperti Goten di Swedia menawarkan lahan luas dengan permintaan rendah, sehingga harga tanah di sana jauh lebih terjangkau.
  2. Kondisi Ekonomi dan Pendapatan Rata-Rata
    Negara dengan tingkat pendapatan per kapita yang tinggi cenderung memiliki harga tanah yang lebih mahal. Misalnya, Australia dan Amerika Serikat memiliki ekonomi yang stabil dengan pendapatan per kapita tinggi, sehingga harga tanah di Sydney atau Los Angeles jauh lebih mahal dibandingkan Jakarta atau Phnom Penh.
  3. Kebijakan Pemerintah
    Regulasi pemerintah juga mempengaruhi harga tanah. Di Italia, kota kecil seperti Sambuca menjual properti dengan harga mulai dari $1 untuk menarik penduduk baru. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan populasi di desa yang mulai ditinggalkan. Sebaliknya, Jakarta menerapkan batas minimum harga tanah untuk mengatur pasar properti.
  4. Infrastruktur dan Aksesibilitas
    Tanah di daerah yang memiliki infrastruktur lengkap dan aksesibilitas tinggi seperti Sydney atau Istanbul dihargai lebih mahal. Proyek transportasi seperti kereta bawah tanah, jalan tol, atau bandara internasional meningkatkan nilai tanah di sekitarnya.

Perbandingan: Murah atau Mahal?

Mari kita bandingkan beberapa wilayah:

  • Swedia (Goten): Dengan harga $0,09 per meter persegi, tanah di Goten adalah salah satu yang termurah di dunia. Namun, ini tidak lepas dari letaknya yang terpencil dan kebutuhan untuk menarik penduduk baru.
  • Italia (Sambuca): Harga mulai dari $1 di Sambuca terdengar seperti peluang emas, tetapi ada syarat tambahan seperti renovasi properti yang wajib dilakukan pembeli.
  • Jakarta: Sebagai ibu kota Indonesia, harga tanah di Jakarta mencapai $225 per meter persegi. Ini jauh lebih tinggi dibandingkan Phnom Penh ($70) atau Cape Town ($10). Namun, tingginya harga ini mencerminkan potensi ekonomi Jakarta sebagai pusat bisnis.
  • Sydney: Harga tanah di Sydney mencapai $5.000 per meter persegi, yang mencerminkan tingginya permintaan untuk hunian di salah satu kota paling ikonik di dunia.

Sebab dan Akibat Harga Tanah Tinggi atau Rendah

Sebab Harga Tanah Tinggi

  1. Kepadatan Penduduk: Kota-kota dengan populasi tinggi, seperti Jakarta dan Los Angeles, mengalami permintaan lahan yang besar.
  2. Pengembangan Infrastruktur: Proyek besar seperti transportasi publik atau kawasan bisnis meningkatkan nilai lahan.
  3. Peluang Investasi: Kota-kota dengan pasar properti aktif, seperti Istanbul, menarik banyak investor internasional.

Akibat Harga Tanah Tinggi

  1. Kesenjangan Sosial: Penduduk berpenghasilan rendah kesulitan memiliki rumah.
  2. Urbanisasi: Penduduk berpindah ke daerah pinggiran untuk mencari harga lebih terjangkau.
  3. Spekulasi Properti: Investor membeli tanah untuk keuntungan jangka panjang, yang memperburuk kenaikan harga.

Sebab Harga Tanah Rendah

  1. Minimnya Permintaan: Kota-kota kecil seperti Sambuca dan Goten tidak memiliki banyak penduduk atau aktivitas ekonomi.
  2. Letak Geografis: Wilayah yang jauh dari pusat kota atau fasilitas umum sering kali dihargai lebih murah.

Akibat Harga Tanah Rendah

  1. Migrasi Masuk: Wilayah dengan harga tanah rendah menarik penduduk baru.
  2. Investasi Infrastruktur: Pemerintah sering kali meningkatkan infrastruktur untuk menaikkan nilai tanah.

Investasi Tanah, Pilih di Mana?

Sebagai pembaca, Anda mungkin bertanya-tanya: di mana tempat terbaik untuk membeli tanah? Jawabannya bergantung pada tujuan Anda.

Jika Anda mencari properti dengan harga terjangkau untuk investasi jangka panjang, wilayah seperti Sambuca di Italia atau Phnom Penh di Kamboja mungkin menarik. Namun, jika Anda menginginkan stabilitas dan akses ke fasilitas modern, Jakarta atau Istanbul adalah pilihan yang tepat.

Selain itu, perhatikan regulasi lokal. Beberapa negara membatasi kepemilikan tanah oleh warga negara asing, seperti Indonesia, yang hanya memperbolehkan hak pakai untuk warga asing. Sebaliknya, negara seperti Italia lebih terbuka bagi pembeli internasional.

Kesimpulan

Harga tanah di berbagai negara mencerminkan dinamika sosial, ekonomi, dan kebijakan pemerintah. Dari Goten di Swedia yang murah hingga Sydney di Australia yang mahal, setiap wilayah memiliki keunikan dan potensi investasi masing-masing.

Anda sebagai calon pembeli perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti tujuan pembelian, anggaran, dan kondisi pasar untuk membuat keputusan yang tepat.

Dengan memahami perbedaan harga tanah di berbagai wilayah dunia, Anda dapat memanfaatkan peluang investasi yang ada dan menghindari risiko yang tidak diinginkan. Jadi, apakah Anda tertarik membeli tanah di luar negeri atau tetap memilih Indonesia? Keputusan ada di tangan Anda.

Informasi Tambahan bisa kunjungi :

12 Best Countries to Buy Cheap Land
Share This Article
Disda Hendri Yosuki adalah seorang penulis lepas yang fokus terhadap hal-hal menarik dan trend, tidak menutup kemungkinan bagi dirinya untuk menulis semua isu bahkan bisa dibilang bisa menulis semua niche tulisan. Bisa menulis berita, esai, opini, bahkan seni, desain, wisata, hingga resep. Isu-isu kekinian juga tak luput dari pandangannya. Hukum, Sosial, Ekonomi, juga dikuasai. Sehingga Disda Hendri Yosuki bisa dikatakan sebagai orang yang mempunyai authority kepenulisan yang baik. Disda Hendri Yosuki juga tidak hanya menulis di satu situs website, tetapi juga menulis di banyak website media, baik yang sudah ekspert maupun yang masih merintis. Karena bagi Disda Hendri Yosuki, menulis ialah hidup dan hidup harus diperjuangkan.