ProEstate.id – Dalam beberapa bulan terakhir, nama Geng 4twenty menjadi viral dan menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Sebagaimana dilansir dari jurnalfaktual.id, identitas di balik geng ini akhirnya terungkap: Rizky Pratama, seorang pria berusia 32 tahun.
Sosok Rizky ini bukanlah orang baru dalam dunia kriminal, ia memiliki rekam jejak yang panjang sebagai anggota geng lain sebelum mendirikan Geng 4twenty.
Profil Rizky Pratama
Rizky Pratama adalah otak di balik operasional Geng 4twenty.
Dia dikenal sebagai perencana kejahatan yang ulung, mengkoordinasikan anggota geng, dan mengendalikan aliran narkoba.
Bergabung dengan Geng 4twenty sekitar setahun lalu, Rizky segera menjadi figur sentral dalam geng tersebut.
Namun, motivasi Rizky untuk memimpin geng ini masih menjadi tanda tanya.
Ada yang mengatakan bahwa ia terlibat dalam perdagangan narkoba karena alasan finansial, sementara yang lain berpendapat bahwa Rizky memiliki ambisi kekuasaan yang kuat.
Aktivitas Geng 4twenty
Geng 4twenty dikenal dengan berbagai tindakan kontroversial mereka yang kerap kali menghina agama Islam melalui platform digital.
Insiden terbaru yang membuat geger publik adalah pembakaran Al-Quran yang mereka lakukan dan sebarkan di media sosial.
Tindakan ini tidak hanya mencederai perasaan umat Islam, tetapi juga melanggar hukum dan norma sosial yang berlaku di Indonesia.
Media Sosial sebagai Alat Operasional
Media sosial menjadi sarana utama bagi Geng 4twenty untuk menyebarkan aksi-aksi mereka.
Rizky Pratama menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dengan anggota geng dan mengatur operasional mereka.
Dengan jaringan kontak yang luas di dunia kriminal, Rizky dapat menggerakkan anggotanya dengan efektif.
Salah satu platform yang sering mereka gunakan adalah Telegram, di mana mereka membuat grup khusus untuk berbagi konten yang bersifat penistaan agama.
Akun X (dulu Twitter) @nekocat162 menjadi viral setelah membagikan pesan-pesan dari aplikasi Telegram geng tersebut.
Dalam grup tersebut, mereka sering kali memposting penghinaan terhadap Tuhan dan agama, yang kemudian diikuti dengan tindakan pembakaran Al-Quran.
Geng 4twenty bahkan diduga beranggotakan anak-anak di bawah umur yang sering kali memamerkan foto-foto tanpa busana dan mempostingnya di media sosial.
Tindakan ini jelas merusak moralitas pribadi dan menimbulkan keresahan di masyarakat.