dalam kegalauan pada sebuah nama.
namamu, sayangku. aku menjadi fakir.
reretak waktu yang dibakar api kesiaan.
pulau yang memberi nama sepi dan ruangan untuk sunyi.
aku ditekuk-tekuk ombak, gelombang nista dan badai fitnah.
kecantikanmu membuat kemaluanku semakin malu-malu.
dan kemanusiaanmu menjadikanmu bintang di antara binatang-binatang yang baunya menembus langit-langit kebohongan.
siapakah kita sebenarnya, sayangku.
aku, kamu, dan namamu.
mengapakah kita sebenarnya.
mengapa aku menjadi aku dan aku bukanlah aku.
samar-samar waktu menjelmakan namamu menjadi kamu, dan kamu menjadi namamu.
dan aku menjadi kamu dan namamu.
kursi-kursi tunggu. angin yang dibutakan hangat keringat.
menusuk-nusuk kulitku dan kulitmu dan namamu dan aku.
demikianlah, sayangku. namamu menjelma risau sunyi monitor.
aku membuatkan suara pada kaca, dan kamu menghapus jejak benar dan salah.