ProEstate.id – Hei, Sobat Fashionista! Siapa sangka, tren fashion terus berputar dan kembali lagi ke masa lalu.
Salah satu gaya yang kini booming di kalangan anak muda adalah Grandma Core!
Yup, kamu nggak salah baca. Gaya vintage ala nenek-nenek ini kembali digemari dan tampil dengan sentuhan modern yang bikin banyak orang jatuh cinta.
Kali ini, kita bakal bahas sejarah dan perkembangan gaya vintage hingga menjadi Grandma Core.
Siap-siap, ya! Biar nanti kamu bisa tampil kece dengan gaya yang lagi hits ini.
Apa itu Grandma Core?
Sebelum masuk ke sejarahnya, yuk kita bahas dulu apa itu Grandma Core.
Grandma Core adalah tren fashion yang terinspirasi dari gaya berpakaian nenek-nenek di era dulu.
Pikirkan cardigan rajut, rok panjang, kemeja motif bunga, dan sepatu ortopedi yang nyaman.
Semuanya dibalut dengan sentuhan modern dan twist kekinian.
Gaya ini menciptakan tampilan yang unik, nostalgic, dan pastinya nyaman.
Sejarah Gaya Vintage
Untuk memahami Grandma Core, kita harus melihat dulu sejarah gaya vintage.
Gaya vintage sendiri merujuk pada fashion yang populer dari tahun 1920-an hingga 1980-an.
Setiap dekade punya ciri khas masing-masing, dari gaun flapper tahun 1920-an hingga jeans tinggi dan jaket kulit tahun 1980-an.
- 1920-an: Era ini dikenal dengan gaya flapper, di mana wanita mulai memakai gaun pendek, baju dengan manik-manik, dan aksesoris berkilau. Ini adalah masa kebebasan dan pemberontakan terhadap mode konservatif.
- 1950-an: Gaya rockabilly mulai merambah dengan rok bervolume, atasan fitted, dan gaya rambut pin-up.
- 1960-an: Masa hippie dengan celana bell-bottom, baju tie-dye, dan aksesoris bohemian.
- 1970-an: Disko menjadi raja, dengan jumpsuit mengkilap, sepatu platform, dan warna-warna cerah.
- 1980-an: Dominasi gaya punk dan new wave dengan jaket kulit, celana jeans robek, dan gaya rambut yang berani.
Perkembangan Hingga Grandma Core
Sekarang kita masuk ke perkembangan dari gaya vintage hingga menjadi Grandma Core.
Gaya vintage mulai kembali populer di awal 2000-an dengan kembalinya tren retro dan vintage shop.
Banyak anak muda yang mulai menggemari pakaian bekas dan barang-barang vintage karena keunikan dan nilai sejarahnya.
Di era digital ini, media sosial seperti Instagram dan TikTok memegang peranan penting dalam penyebaran tren.
Gaya Grandma Core pertama kali mendapat perhatian besar di platform ini.
Influencer dan fashion blogger mulai mengadopsi gaya nenek-nenek dengan cara yang chic dan kekinian.
Mereka memadukan elemen vintage dengan item fashion modern, menciptakan tampilan yang fresh dan trendy.