Mindset Ini Bikin Kamu Bebas Utang Menurut Morgan Housel dalam The Psychology of Money

najmah
By
najmah
Saya adalah seseorang yang melihat fashion bukan sekadar pakaian, tapi ekspresi diri yang bercerita tanpa kata. Setiap potongan kain, warna, dan aksesori memiliki maknanya sendiri dan...
7 Min Read
Mindset Ini Bikin Kamu Bebas Utang Menurut Morgan Housel dalam The Psychology of Money (Ilustrasi)

ProEstate.id – Pernahkah kamu merasa terjebak dalam lingkaran utang? Kamu tidak sendirian.

Data dari Bank Indonesia (2023) menunjukkan bahwa rasio utang rumah tangga di Indonesia mencapai 16,7% dari PDB, meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Di era digital seperti sekarang, kemudahan akses ke pinjaman online, kartu kredit, dan cicilan membuat banyak orang terjerat utang tanpa menyadari risikonya.

Namun, kabar baiknya adalah: keluar dari jeratan utang bukan soal berapa banyak uang yang kamu hasilkan, melainkan bagaimana mindset-mu menghadapi uang itu sendiri.

Dalam buku fenomenal The Psychology of Money, penulis Morgan Housel menjelaskan bahwa keberhasilan finansial sering kali lebih bergantung pada perilaku dan pola pikir daripada angka atau strategi rumit.

Artikel ini akan membahas bagaimana mindset yang benar—berdasarkan prinsip Morgan Housel bisa membantu kamu bebas dari utang kartu kredit, pinjaman online, atau kredit lainnya.


1. Utang Adalah Masalah Psikologis, Bukan Matematis

Morgan Housel menekankan bahwa “uang adalah alat emosional.” Artinya, keputusan keuangan kita sering kali dipengaruhi oleh emosi seperti ketakutan, keserakahan, atau tekanan sosial. Contohnya:

  • Kartu Kredit: Kamu mungkin menggunakan kartu kredit untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak kamu butuhkan hanya karena “diskon besar-besaran” atau “takut ketinggalan tren.”
  • Pinjaman Online: Kemudahan aplikasi fintech membuat banyak orang tergoda untuk meminjam tanpa mempertimbangkan bunga tinggi yang harus dibayar nanti.

Menurut Housel, masalah utang sering kali dimulai dari ketidakmampuan mengendalikan impuls konsumtif. Oleh karena itu, langkah pertama untuk bebas utang adalah mengubah mindsetmu tentang uang.

Solusi Praktis:

  • Latih Disiplin Diri: Sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada dirimu: “Apakah ini kebutuhan atau hanya keinginan?”
  • Buat Aturan Ketat: Misalnya, jangan pernah menggunakan kartu kredit jika tagihan bulan lalu belum lunas.

2. Kesabaran Adalah Kunci Keluar dari Utang

Salah satu pelajaran penting dari The Psychology of Money adalah kesabaran adalah aset terbesar dalam keuangan. Sayangnya, banyak orang yang terjebak utang karena ingin segala sesuatu “cepat.”

Mereka membeli barang dengan cicilan karena tidak sabar menabung, atau mereka mencoba melunasi utang dengan cara yang tidak realistis, seperti meminjam uang baru untuk melunasi utang lama.

Housel menjelaskan bahwa kebebasan finansial bukanlah hasil dari tindakan instan, tetapi akumulasi kebiasaan kecil yang konsisten. Jika kamu ingin bebas utang, mulailah dengan langkah-langkah kecil namun konsisten:

  • Prioritaskan Utang dengan Bunga Tertinggi: Lunasi utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu (strategi ini dikenal sebagai avalanche method).
  • Tetapkan Target Realistis: Misalnya, alokasikan 20-30% penghasilan bulanan untuk melunasi utang secara bertahap.

Studi Kasus:

Sebuah studi oleh Harvard Business Review (2021) menunjukkan bahwa individu yang fokus melunasi utang secara bertahap memiliki tingkat keberhasilan 40% lebih tinggi dibandingkan mereka yang mencoba melunasi semua utang sekaligus.


3. Hindari Mentalitas “Saya Akan Bayar Nanti”

Salah satu penyebab utama utang adalah mentalitas “saya akan bayar nanti.” Morgan Housel menyebut ini sebagai “bias optimisme,” yaitu kecenderungan manusia untuk meremehkan risiko dan melebih-lebihkan kemampuan mereka di masa depan. Contohnya:

  • Kamu membeli gadget terbaru dengan cicilan 12 bulan, dengan asumsi bahwa gaji bulan depan akan cukup untuk membayar cicilan tersebut.
  • Kamu mengambil pinjaman online dengan harapan mendapatkan bonus kerja yang belum pasti.

Namun, kenyataannya sering kali berbeda. Penghasilan bisa saja berkurang, atau pengeluaran tak terduga muncul.

Oleh karena itu, Housel menekankan pentingnya hidup sesuai kemampuan saat ini, bukan berdasarkan ekspektasi masa depan.

Solusi Praktis:

  • Gunakan Aturan 50/30/20: Bagi penghasilanmu menjadi 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau melunasi utang.
  • Hindari Pinjaman Baru: Jangan tambahkan utang baru sampai utang lama lunas sepenuhnya.

4. Bangun Dana Darurat untuk Mencegah Utang Baru

Salah satu alasan utama orang terjerat utang adalah kurangnya dana darurat. Ketika situasi darurat terjadi seperti sakit, kecelakaan, atau kehilangan pekerjaan—mereka terpaksa menggunakan kartu kredit atau pinjaman online untuk menutupi biaya.

Morgan Housel menekankan bahwa dana darurat adalah benteng pertahanan finansialmu. Tanpa dana darurat, kamu akan selalu rentan terhadap utang baru. Idealnya, dana darurat harus mencakup 3-6 bulan pengeluaran rutin.

Langkah-Langkah Membangun Dana Darurat:

  1. Mulailah dengan target kecil, misalnya Rp1 juta.
  2. Simpan dana darurat di rekening terpisah agar tidak tergoda untuk digunakan.
  3. Prioritaskan dana darurat setelah melunasi utang dengan bunga tinggi.

5. Ubah Mindset dari “Cepat Kaya” Menjadi “Lambat tapi Pasti”

Banyak orang terjebak utang karena ingin cepat kaya. Mereka meminjam uang untuk investasi spekulatif, seperti saham gorengan atau crypto, dengan harapan mendapatkan imbal hasil besar dalam waktu singkat.

Namun, seperti yang dijelaskan Morgan Housel, “keberuntungan sering kali lebih besar perannya daripada kecerdasan dalam kesuksesan finansial.”

Alih-alih mencari cara cepat kaya, fokuslah pada pola pikir jangka panjang. Misalnya:

  • Gunakan sisa penghasilanmu untuk investasi aman seperti reksa dana indeks atau obligasi.
  • Hindari godaan untuk “mengalahkan pasar” karena hal itu sering kali berakhir dengan kerugian.

Data Pendukung:

Menurut riset Morningstar (2022), investor yang fokus pada strategi jangka panjang memiliki return rata-rata 8-10% per tahun, sementara investor spekulatif sering kali kehilangan modal mereka dalam waktu singkat.


6. Libatkan Keluarga dalam Perencanaan Keuangan

Jika kamu memiliki keluarga, penting untuk melibatkan pasangan atau anggota keluarga lain dalam perencanaan keuangan.

Konflik finansial sering kali terjadi karena kurangnya komunikasi. Morgan Housel menekankan bahwa “uang adalah bahasa emosional dalam hubungan.”

Tips untuk Keluarga:

  • Buat anggaran bulanan bersama dan diskusikan prioritas pengeluaran.
  • Hindari membeli barang mahal tanpa persetujuan pasangan.
  • Ajarkan anak-anak tentang pentingnya menabung dan menghindari utang sejak dini.

Kesimpulan: Bebas Utang Dimulai dari Mindset yang Benar

Seperti yang dijelaskan Morgan Housel dalam The Psychology of Money, keberhasilan finansial bukanlah tentang seberapa pintar kamu, tetapi seberapa baik kamu mengendalikan perilakumu. Untuk bebas utang, kamu perlu:

  1. Mengubah mindset dari konsumtif menjadi produktif.
  2. Bersabar dan konsisten dalam melunasi utang.
  3. Membangun dana darurat untuk mencegah utang baru.
  4. Fokus pada strategi jangka panjang, bukan cara cepat kaya.

Jika kamu merasa artikel ini bermanfaat, bagikan kepada teman atau keluarga yang juga sedang berjuang melunasi utang. Ingat, perjalanan menuju kebebasan finansial dimulai dengan satu langkah kecil dan langkah itu dimulai hari ini!

Share This Article