Kekalahan Timnas Indonesia vs Uzbekistan: 3 Kontroversi VAR Menyulut Polemik

elissa
By elissa
2 Min Read

ProEstate.id – Teknologi Video Assistant Referee (VAR) atau FAR (Football Assistant Referee) telah menjadi perbincangan hangat di kalangan pendukung Timnas Indonesia U23.

Topik ini muncul setelah kekalahan 2-0 dari Uzbekistan dalam laga semifinal AFC Asian Cup U23 2024 pada Senin malam, 29 April.

Pertandingan tersebut menyita perhatian karena gaya bermain anti-klimaks yang ditampilkan oleh Arhan dkk.

Biasanya Arhan dkk., mengandalkan bola-bola pendek dan taktis namun kali ini berhasil diantisipasi dengan baik oleh para pemain Uzbekistan.

Banyak pihak yang menyalahkan kinerja wasit asal China, Shen Yin Hao, yang dinilai merugikan Timnas Indonesia lewat beberapa keputusannya.

Setidaknya ada tiga keputusan VAR yang dianggap merugikan Indonesia dalam pertandingan tersebut.

Pertama, adalah pembatalan penalti bagi Indonesia yang sebelumnya sudah diberikan oleh wasit di babak pertama setelah Witan Sulaiman dilanggar oleh pemain Uzbekistan.

Namun, setelah melihat VAR, wasit memutuskan untuk membatalkan penalti tersebut meskipun dalam rekaman VAR terlihat jelas bahwa Witan dilanggar di dalam kotak penalti.

Kedua, adalah pembatalan gol yang dicetak oleh Muhammad Ferrari di babak kedua setelah memanfaatkan umpan dari Ramadan Sananta.

Gol tersebut dianulir setelah wasit melihat VAR dan memutuskan bahwa Ramadan berada dalam posisi offside saat memberikan umpan kepada Arhan.

Ketiga, adalah pemberian kartu merah bagi Rizki Ridho, kapten Timnas U23 Indonesia, setelah dinilai sengaja menendang pemain Uzbekistan, Jasurbek Jalolidinov, di bagian vital.

Awalnya wasit hanya memberikan kartu kuning, namun setelah melihat VAR, kartu tersebut ditingkatkan menjadi kartu merah.

Peran VAR dalam pertandingan ini memicu berbagai reaksi dari para pendukung Timnas Indonesia, dengan beberapa menyatakan ketidakpuasan terhadap keputusan yang diambil berdasarkan teknologi tersebut.

Meskipun demikian, penggunaan VAR tetap menjadi bagian integral dalam upaya meningkatkan keadilan dalam sepakbola modern, meskipun kadang-kadang kontroversial dalam interpretasi dan implementasinya.***

Share This Article
Saya adalah penulis yang berdedikasi untuk membahas topik kesehatan dari sudut pandang yang segar, kritis, dan berbasis ilmiah. Bagiku, kesehatan bukan hanya tentang tubuh yang fit atau bebas penyakit ini adalah keseimbangan antara fisik, mental, dan emosional. Setiap orang punya cerita unik tentang perjalanan kesehatannya, dan saya di sini untuk membantu Anda menemukan jawaban yang relevan, praktis, dan inspiratif. Di tengah banjir informasi kesehatan yang sering kali membingungkan, saya berkomitmen untuk menyajikan konten yang terpercaya, mudah dipahami, dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Dari tips pola makan hingga trik menjaga kesehatan mental, saya selalu mencari cara untuk membuat pembaca merasa lebih berdaya dalam mengelola tubuh dan pikirannya. "Kesehatan adalah investasi terbesar yang bisa kita lakukan untuk hidup yang lebih baik."