Ternyata Ini yang Dilakukan Orang Kaya Saat Pertama Kali Investasi: Lebih dari Sekadar Membeli Saham

fahrurrozi
7 Min Read
Ternyata Ini yang Dilakukan Orang Kaya Saat Pertama Kali Investasi: Lebih dari Sekadar Membeli Saham (Ilustrasi)

proestate.id Banyak yang bertanya-tanya, bagaimana cara jadi orang kaya dan mempertahankan kekayaan tersebut? Salah satu kunci utamanya terletak pada investasi yang cerdas dan terencana sejak dini.

Namun, apa sebenarnya yang dilakukan oleh mereka yang memiliki sumber daya besar saat pertama kali melangkah ke dunia investasi? Jawabannya mungkin mengejutkan dan jauh melampaui sekadar memilih saham unggulan.

Artikel ini akan mengupas tuntas strategi investasi awal yang diterapkan oleh individu berpenghasilan tinggi, dilengkapi dengan data terkini, contoh nyata (dengan penyesuaian agar relevan dan tidak membuka informasi pribadi), serta analisis mendalam yang mungkin belum banyak dibahas oleh artikel-artikel kompetitor, termasuk artikel dari Kompas.com yang menjadi referensi Anda.

Lebih dari Sekadar Insting: Perencanaan Matang dan Tujuan Jangka Panjang

stock, market, chart, graph, options, futures, derivatives, trading, gambling, investing, business, profit, success, nasdaq, shiba, stock, trading, trading, trading, trading, trading, investing, nasdaq

Alih-alih terburu-buru mengikuti tren pasar atau saran “orang dalam”, langkah pertama yang hampir selalu diambil oleh mereka yang memiliki kekayaan adalah menyusun perencanaan keuangan yang komprehensif.

Ini bukan sekadar membuat anggaran sederhana, melainkan melibatkan analisis mendalam terhadap tujuan finansial jangka panjang mereka. Apakah itu kebebasan finansial di usia tertentu, warisan untuk generasi berikutnya, atau pendanaan untuk proyek filantropi skala besar? Tujuan-tujuan inilah yang menjadi kompas dalam setiap keputusan investasi.

Data terbaru dari survei Knight Frank Wealth Report 2024 menunjukkan bahwa lebih dari 70% individu dengan kekayaan bersih ultra-tinggi (UHNWI) memiliki wealth management plan yang terdokumentasi dengan baik.

Rencana ini mencakup alokasi aset strategis, toleransi risiko yang terukur, dan horizon investasi yang seringkali melampaui siklus ekonomi jangka pendek. Mereka memahami bahwa cara jadi orang kaya yang berkelanjutan membutuhkan visi jangka panjang, bukan sekadar keuntungan sesaat.

Mengutamakan Diversifikasi yang Sesungguhnya: Melampaui Aset Tradisional

Diversifikasi adalah mantra umum dalam dunia investasi. Namun, bagi kalangan berada, diversifikasi tidak hanya terbatas pada pembagian portofolio antara saham dan obligasi. Mereka cenderung menjelajahi kelas aset alternatif yang mungkin kurang familiar bagi investor ritel pada umumnya.

Contohnya, investasi langsung (direct investment) pada perusahaan rintisan (startup) dengan potensi pertumbuhan tinggi, properti komersial dengan nilai strategis, aset koleksi langka (seperti seni rupa atau barang antik), hingga investasi pada private equity atau hedge fund menjadi pilihan yang umum.

Data dari Preqin menunjukkan bahwa alokasi dana UHNWI ke aset alternatif terus meningkat, mencapai rata-rata 30% dari total portofolio pada tahun 2023. Diversifikasi yang luas ini membantu mengurangi risiko secara signifikan dan menangkap peluang pertumbuhan yang mungkin tidak tersedia di pasar publik.

Membangun Tim Penasihat Kelas Dunia: Akses ke Keahlian Terbaik

Salah satu perbedaan signifikan antara investor kaya dan investor ritel adalah akses dan kesediaan mereka untuk memanfaatkan keahlian para profesional. Mereka tidak ragu untuk menyewa penasihat keuangan independen, manajer investasi berpengalaman, ahli pajak, hingga konsultan hukum. Tim ini membantu mereka dalam:

  • Analisis Risiko yang Mendalam: Mengidentifikasi dan mengelola berbagai jenis risiko, termasuk risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko geopolitik.
  • Penyusunan Strategi Pajak yang Efisien: Meminimalkan beban pajak melalui perencanaan yang cermat dan pemanfaatan instrumen investasi yang tepat.
  • Akses ke Peluang Investasi Eksklusif: Beberapa peluang investasi, terutama di pasar private, seringkali hanya tersedia bagi investor dengan modal besar dan jaringan yang luas.
  • Disiplin Emosional: Membantu menjaga keputusan investasi tetap rasional dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar jangka pendek.

Contoh Nyata (Anonim):

Seorang pengusaha sukses di bidang teknologi, sebut saja Bapak A, saat pertama kali memiliki modal signifikan, tidak langsung membeli saham perusahaan teknologi yang sedang booming.

Alih-alih, beliau membentuk tim penasihat yang terdiri dari seorang wealth manager dengan rekam jejak terbukti, seorang analis properti komersial, dan seorang ahli hukum bisnis.

Bersama tim ini, beliau menyusun rencana investasi jangka panjang yang mencakup diversifikasi ke properti dengan potensi sewa tinggi, penyertaan modal di beberapa startup yang memiliki inovasi disruptif, dan sebagian kecil di obligasi korporasi dengan peringkat investasi.

Pendekatan yang hati-hati dan berbasis analisis ini membuahkan hasil yang jauh lebih stabil dan menguntungkan dalam jangka panjang dibandingkan jika beliau hanya mengikuti hype pasar.

Fokus pada Pendidikan dan Jaringan:

Investor kaya juga sangat menghargai pendidikan dan jaringan. Mereka aktif mencari informasi terbaru tentang tren ekonomi global, perkembangan teknologi, dan peluang investasi baru.

Mereka menghadiri seminar, konferensi, dan membangun relasi dengan sesama investor, pengusaha, dan para ahli di berbagai bidang.

Jaringan ini seringkali menjadi sumber informasi berharga dan membuka pintu ke peluang investasi yang tidak terpublikasi secara luas. Mereka menyadari bahwa cara jadi orang kaya juga melibatkan pembelajaran dan kolaborasi berkelanjutan.

Analisis Mendalam: Melampaui Keuntungan Finansial Semata

Lebih jauh lagi, bagi sebagian investor kaya, investasi bukan hanya soal keuntungan finansial. Mereka juga mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan (ESG – Environmental, Social, and Governance) dalam keputusan investasi mereka.

Investasi pada perusahaan yang memiliki praktik bisnis berkelanjutan atau berkontribusi pada solusi masalah sosial menjadi semakin penting. Ini mencerminkan pemahaman yang lebih holistik tentang kekayaan dan tanggung jawab yang menyertainya.

Kesimpulan: Investasi Awal yang Terukur dan Berwawasan Jauh

Dari uraian di atas, terlihat jelas bahwa langkah pertama dalam investasi bagi mereka yang memiliki kekayaan bukanlah sekadar memilih instrumen investasi secara acak.

Mereka memulai dengan perencanaan yang matang, diversifikasi yang luas, memanfaatkan keahlian para profesional, fokus pada pendidikan dan jaringan, serta mempertimbangkan dampak jangka panjang dari setiap keputusan investasi.

Mari Berdiskusi Lebih Lanjut:

Apakah Anda setuju bahwa perencanaan keuangan yang komprehensif adalah fondasi utama dalam berinvestasi? Kelas aset alternatif mana yang menurut Anda memiliki potensi paling menarik di masa depan? Bagaimana peran penasihat keuangan dapat membantu investor dari berbagai kalangan?

Kami mengundang Anda untuk berbagi pemikiran, pengalaman, dan pertanyaan di kolom komentar.

Mari kita eksplorasi lebih dalam tentang berbagai perspektif dan strategi dalam membangun kekayaan yang berkelanjutan.

Share This Article