Dampak Kebijakan Tarif Trump 2025 pada Pasar Real Estate Global

Disda Hendri Yosuki
By
Disda Hendri Yosuki
Disda Hendri Yosuki adalah seorang penulis lepas yang fokus terhadap hal-hal menarik dan trend, tidak menutup kemungkinan bagi dirinya untuk menulis semua isu bahkan bisa dibilang...
8 Min Read
Dampak Kebijakan Tarif Trump 2025 pada Pasar Real Estate Global (Ilustrasi)

proestate.id – Pada awal April 2025, Presiden Donald Trump mengumumkan serangkaian kebijakan tarif baru yang memengaruhi perdagangan global, menciptakan gelombang kejut di pasar keuangan global, termasuk sektor real estate.

Kebijakan tarif yang diumumkan pada 2 April 2025 mencakup tarif baru yang luas pada impor dari berbagai negara besar seperti Meksiko, Kanada, dan Tiongkok, serta barang-barang tertentu dari Inggris.

Keputusan ini tidak hanya mengubah arah ekonomi global, tetapi juga memicu ketidakpastian di pasar properti dan konstruksi di seluruh dunia.

Sejak pengumuman tarif tersebut, pasar saham global mengalami volatilitas ekstrem, dengan S&P 500 turun lebih dari 12% dalam empat sesi perdagangan berturut-turut.

Harga saham kehilangan lebih dari $10 triliun, sementara kekhawatiran tentang resesi global meningkat, dengan perkiraan kemungkinan resesi global meningkat hingga 60%.

Dampak kebijakan ini terlihat jelas di sektor properti global, dengan pergeseran investasi ke pasar properti Eropa dan Asia akibat ketidakpastian yang ditimbulkan oleh kebijakan tarif ini.

Kebijakan Tarif Trump 2025: Rangkuman dan Implikasi Ekonomi

Pada 2 April 2025, Presiden Trump mengumumkan tarif yang mencakup:

  • Tarif 25% pada barang-barang dari Meksiko dan Kanada, termasuk bahan-bahan konstruksi yang diimpor dari negara-negara tersebut.
  • Tarif tambahan 10% pada impor dari Tiongkok, negara mitra dagang terbesar ketiga AS.
  • Tarif 25% pada impor baja dan aluminium, serta tarif 54% pada barang-barang dari Tiongkok.
  • Tarif menyeluruh 10% pada barang-barang impor dari Inggris.

Pengumuman ini menyebabkan ketegangan perdagangan yang memicu serangkaian reaksi balasan dari negara-negara yang terdampak, dengan Tiongkok langsung mengumumkan tarif balasan tambahan sebesar 34% pada beberapa produk dari AS.

Dalam jangka pendek, kebijakan ini diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi global, meningkatkan inflasi, dan mempengaruhi pasar properti global secara langsung.

Analisis para ekonom menunjukkan bahwa tarif ini akan menambah biaya hidup, dengan kenaikan sebesar $1.200 per tahun untuk rumah tangga AS yang terkena dampaknya.

Dampak Tarif Trump terhadap Sektor Real Estate Global

Kebijakan tarif Trump 2025 memiliki dampak yang sangat besar terhadap sektor real estate global. Beberapa perubahan yang paling mencolok adalah pergeseran investasi dari pasar properti AS ke Eropa dan Asia.

Sektor properti AS yang sebelumnya menjadi tujuan investasi utama, kini menghadapi ketidakpastian terkait nilai aset dan kebijakan fiskal yang tidak menentu.

Survei Bank of America menunjukkan penurunan signifikan dalam kepemilikan saham AS sejak Desember 2024, dengan lebih dari 90% investor merasa bahwa ekuitas AS terlalu mahal.

Sebaliknya, ekuitas Eropa mengalami peningkatan terbesar dalam alokasi dana dalam satu bulan terakhir dalam 25 tahun, menandakan meningkatnya kepercayaan investor di pasar Eropa.

Volatilitas Pasar dan Pergeseran Alokasi Investasi

Pasar saham yang terguncang oleh tarif Trump juga membawa dampak besar pada sektor real estate.

Harga emas yang melonjak ke rekor tertinggi mendekati $3.000 per ons mencerminkan ketidakpastian ekonomi global yang semakin mempengaruhi valuasi aset dan strategi investasi.

Investor cenderung mencari tempat aman dalam menghadapi risiko global, dan real estate Eropa serta Asia menjadi alternatif yang semakin menarik.

Dampak pada Pasar Properti Regional

Amerika Serikat: Krisis dan Perlambatan

Pasar properti AS saat ini menghadapi tekanan berat akibat kebijakan tarif Trump yang mengarah pada kenaikan biaya konstruksi dan penurunan daya beli konsumen.

Suku bunga hipotek yang tinggi, ditambah dengan biaya bahan bangunan yang meningkat, memperburuk situasi di pasar perumahan AS.

Harga rumah AS tercatat naik 4,1% pada Januari 2025, namun kecepatan kenaikannya melambat, dan sebagian besar ahli memperkirakan perlambatan lebih lanjut.

Proyeksi resesi yang semakin kuat akibat kebijakan tarif ini berisiko menurunkan permintaan untuk pembelian rumah, meningkatkan persediaan rumah yang belum terjual dan menyebabkan penurunan harga properti di beberapa wilayah.

Eropa: Pemulihan Terhambat

Sektor real estate di Inggris dan Eropa semula menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada akhir 2024, dengan inflasi yang mendekati target dan kebijakan moneter yang lebih akomodatif.

Namun, tarif Trump pada impor Inggris diperkirakan akan mengganggu pemulihan ini. Pasar ekspor terbesar kedua Inggris adalah pasar konstruksi AS, dan tarif 10% pada impor barang-barang Inggris akan meningkatkan biaya bahan konstruksi di sektor ini.

Namun, meskipun ada tantangan ini, beberapa negara Eropa, seperti Jerman, menarik investor dengan kebijakan fiskal yang lebih longgar dan proyeksi pemulihan ekonomi yang lebih stabil.

Asia: Pertumbuhan Stabil

Di Asia, meskipun beberapa negara menghadapi ketegangan dari kebijakan tarif AS, negara-negara seperti Tiongkok dan India tetap menunjukkan pertumbuhan stabil.

Tiongkok, dengan kebijakan stimulus domestiknya, mampu mengurangi dampak dari tarif Trump, dan sektor real estate di negara ini diperkirakan akan tetap kuat di tengah ketidakpastian global.

Dampak pada Sektor Konstruksi

Sektor konstruksi global menghadapi tantangan besar akibat kebijakan tarif Trump yang meningkatkan biaya material dan mempengaruhi rantai pasok global.

Tarif 25% pada baja dan aluminium dari negara-negara tertentu memperburuk situasi ini, mengganggu pengiriman material konstruksi dan memengaruhi proyek besar di seluruh dunia.

Kenaikan Biaya Material

Kenaikan tarif memicu lonjakan biaya material di sektor konstruksi. Di AS, biaya material konstruksi telah meningkat sekitar 9% pada awal 2025, dengan kenaikan total lebih dari 41% sejak Februari 2020.

National Association of Home Builders (NAHB) memperkirakan bahwa rata-rata biaya konstruksi per rumah akan meningkat sebesar $9.200, terutama untuk material impor seperti kayu dari Kanada.

Respons Pasar dan Strategi Adaptasi

Pergeseran ke Material Domestik

Untuk menghindari dampak dari tarif, pengembang di AS mulai beralih ke material domestik untuk membangun properti, meskipun ini memengaruhi biaya dan kualitas bahan yang digunakan.

Pengembang juga semakin mengandalkan teknologi konstruksi dan manajemen rantai pasok digital untuk mengurangi ketergantungan pada bahan impor.

Dampak pada Sektor Properti Komersial

Sektor properti komersial menghadapi penurunan permintaan ruang ritel akibat tarif yang memengaruhi daya beli konsumen.

Namun, sektor logistik dan penyimpanan menunjukkan pertumbuhan, karena banyak perusahaan mengalihkan investasi ke gudang dan fasilitas penyimpanan untuk mengantisipasi gangguan pasokan akibat tarif.

Proyeksi dan Kesimpulan

Proyeksi Harga Properti Global

Meskipun tarif Trump membawa dampak negatif bagi banyak pasar properti global, sektor properti di Asia dan Eropa mungkin melihat pemulihan karena investasi yang lebih besar di sektor ini.

Di AS, harga properti diperkirakan akan mengalami kenaikan 3-5% pada 2025 karena peningkatan biaya konstruksi dan inflasi.

Rekomendasi

  1. Diversifikasi Sumber Material: Pengembang perlu mencari pemasok dari berbagai negara untuk mengurangi ketergantungan pada satu negara penyedia bahan.
  2. Adopsi Teknologi: Menggunakan teknologi konstruksi modern dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan impor dan mengoptimalkan efisiensi proyek.
  3. Perencanaan Jangka Panjang: Investor dan pengembang harus memperhitungkan risiko jangka panjang dari kebijakan tarif ini dan mengembangkan strategi yang dapat bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Dengan demikian, kebijakan tarif Trump 2025 telah menciptakan tantangan besar, namun juga peluang bagi pasar real estate global yang dapat beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan ini.

Share This Article